Jum'at, 26/04/2024 03:55 WIB

Qatar: Rencana Perdamaian AS Harus Mendapat Persetujuan Rakyat Palestina

Solusi perdamaian Timur Tengah yang diinisiasi Trump tidak dapat diterapkan pada Palestina.

Bendera kebangsaan Palestina

London, Jurnas.com - Pemerintah Qatar mengatakan, ada ketidaksepahaman antara Palestina dan Amerika Serikat (AS) ihwal cetak biru perdamaian AS untuk mengakhiri konflik antara Israel dan Palestina.

Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani, memperingatkan bahwa solusi itu tidak dapat diterapkan pada Palestina.

Draft perdamaian yang merupakan rencana besar AS mengakhiri konflik Palestina- Israel merupakan inisiasi Penasihat Gedung Putih sekaligus menantu Presiden AS Donald Trump, Jared Kushner. 

"Sejauh yang kami lihat, saat ini ada ketidaksepahaman antara Palestina dan AS," kata al-Thani kepada wartawan di London, Minggu (9/6).

"Posisi kami tetap sangat teguh: Kami akan mendukung rencana apa pun yang bersedia diterima Palestina," tegasnya.

Pekan lalu, Kushner, mengatakan, Palestina layak menentukan nasibnya sendiri, tetapi dia memutuskan mendukung Palestina dan meragukan kemampuan Palestina untuk memerintah sendiri.

Rencana perdamaian itu secara garis besar belum diungkapkan, namun sumber-sumber Palestina dan Arab mengatakan, Kushner membuang solusi dua negara - formula lama AS dan internasional yang membayangkan negara Palestina merdeka bersama Israel di Israel.

"Itu tidak bisa menjadi solusi seperti, semacam, yang dikenakan pada Palestina - tidak ada negara di dunia Arab yang dapat menerimanya," kata al-Thani.

"Jika rencana itu ditolak oleh salah satu pihak itu berarti rencana itu tidak adil atau tidak realistis," katanya.

"Skenario terbaik adalah apakah kedua belah pihak menerimanya atau bahwa kedua belah pihak menolaknya," tegasnya.

Al-Thani mengatakan tidak akan ada konferensi yang menjanjikan. Ia menyebut bagian ekonomi dari rencana Kushner sangat luar biasa tetapi rencana tersebut masih membutuhkan landasan politik yang kuat.

KEYWORD :

Palestina Perdamaian Timur Tengah Amerika Serikat Israel Qatar




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :