Kamis, 25/04/2024 12:24 WIB

Gubernur Koster Ajak Perjuangkan Bung Karno jadi Bapak Bangsa Indonesia

Gubernur Bali Wayan Koster mengajak masyarakat Bali untuk mendoakan dan memperjuangkan Bung Karno agar ditetapkan sebagai Bapak Bangsa Indonesia.

Gubernur Bali, Wayan Koster dalam Gathering Hari Lahir Bung Karno dirangkai dengan Halal Bihalal Idul Fitri 1440 Hijriah

Bali, Jurnas.com - Gubernur Bali Wayan Koster mengajak masyarakat Bali untuk mendoakan dan memperjuangkan Bung Karno agar ditetapkan sebagai Bapak Bangsa Indonesia.

"Mengingat besarnya jasa beliau, dalam usaha mempersatukan dan mendirikan NKRI serta menggali dasar negara Pancasila," Kata Koster dalam Gathering Hari Lahir Bung Karno dirangkai dengan Halal Bihalal Idul Fitri 1440 Hijriah, di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jaya Sabha, Denpasar, Kamis (6/6) malam.

Untuk menunjukkan rasa hormat dan bhakti kepada Bung Karno sebagai Bapak Bangsa, Koster memaparkan, Provinsi Bali mulai tahun ini memperingati Bulan Bung Karno yang jatuh pada bulan Juni.

"Kita di Bulan ini memperingati 74 tahun lahirnya pancasila, 118 tahun lahirnya Bung Karno serta 49 tahun wafatnya Bung Karno sebagai tanda hormat kepada Bapak Bangsa kita," tegasnya.

Koster menjelaskan, Juni adalah bulan yang penuh tonggak-tonggak bersejarah yakni Hari lahirnya pancasila 1 Juni, hari lahir Bung Karno 6 Juni dan hari wafatnya Bung Karno pada 21 Juni.

"Rasa hormat dan bakti ini disebabkan juga hubungan emosional, psikologis dan sejarah antara masyarakat Bali dan Bung Karno," Jelas ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini.

Darah Bali Bung Karno dari ibundanya yang kelahiran Singaraja, menurut Koster, berperan dalam memori kolektif orang Bali pada Bung Karno. Selain itu, kebanggaan luar biasa terhadap figur Bung Karno yang berasal dari kalangan bawah, namun mampu menyatukan bangsa Indonesia melawan dan mengakhiri penjajahan selama berabad-abad.

Tidak dipungkiri pula, lanjut Koster, akan jasa Bung Karno merumuskan Pancasila. Menurutnya, implementasi Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sangat terlihat jelas di Bali. Dimana, masyarakat hidup harmonis dan rukun dengan keragaman kebudayaan dan agama yang ada.

"Sebagai sebuah konsep dan dasar pemersatu bangsa yang terdiri dari 300 lebih suku, 700 bahasa dan 17 ribuan pulau. Sulit membayangkan bagaimana mempersatukan bangsa sebesar ini tanpa Pancasila," tandas Koster.

Untuk memeriahkan dan lebih memaknai Bulan Bung Karno, diselenggarakan rangkaian kegiatan bulan Bung Karno yang diisi dengan Pameran Foto Bung Karno dan Keragaman Indonesia, pemutaran film dokumenter Bung Karno, lomba cerdas cermat dan pidato Bung Karno, pagelaran seni dan budaya, serta ramah tamah lintas agama.

Rangkaian acara akan ditutup pada tanggal 30 Juni 2019 dengan pementasan teater yang diangkat dari naskah drama yang ditulis Bung Karno. Seluruh acara dilangsungkan di Taman Budaya serta kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.

KEYWORD :

Info Bali Gubernur Bali Wayan Koster




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :