Jum'at, 19/04/2024 13:44 WIB

Trump Bangun Tembok Perbatasan Meksiko, Paus: Itu Kebijakan Kejam

Paus Francis mencela kebijakan pemerintah Amerika Serikat yang ingin membangun tembok perbatasan dan memisahkan keluarga migran

Paus Fransiskus mengucapkan duka untuk korban Tsunami di Banten. (Foto: Reuters/Max Rossi)

Jakarta, Jurnas.com - Paus Francis mencela kebijakan pemerintah Amerika Serikat yang ingin membangun tembok perbatasan dan memisahkan keluarga migran. Bahkan Paus menyebut kebijakan itu merupakan langkah yang ejam.

Paus mengatakan dalam sebuah wawancara televisi luas dengan Televisi Meksiko pada Selasa, ia bersedia memberi tahu Presiden AS Donald Trump secara pribadi bahwa membangun tembok perbatasan itu salah dan tampaknya memperingatkannya untuk tidak melanjutkan kebijakan memisahkan anak-anak dari orang tua mereka.

Trump telah berjanji untuk menindak imigrasi ilegal sebagian dengan membangun tembok di perbatasan dengan Meksiko tetapi lebih dari tiga tahun masa jabatannya, presiden AS telah gagal memenuhi janji itu.

Tahun lalu, pemerintah AS di Washington memisahkan lebih dari 2.500 anak-anak dari keluarga mereka sebelum kemarahan internasional memaksa Trump untuk menghentikan praktik itu dan seorang hakim federal memerintahkan mereka bersatu kembali.

"Saya tidak tahu apa yang terjadi dengan budaya baru mempertahankan wilayah dengan membangun tembok. Kami sudah tahu satu, bahwa (satu) di Berlin, yang membawa begitu banyak sakit kepala dan begitu banyak penderitaan," katanya dikutip PressTV.

"Memisahkan anak-anak dari orang tua mereka bertentangan dengan hukum kodrat, dan orang-orang Kristen itu. Anda tidak dapat melakukannya. Ini kejam. Ini adalah salah satu yang paling kejam. Dan untuk mempertahankan apa? Wilayah, atau ekonomi suatu negara atau siapa tahu apa," tegas Paus, menambahkan bahwa kebijakan seperti itu sangat menyedihkan.

Ditanya apakah dia akan memberi tahu Trump hal yang sama di wajahnya jika presiden duduk berhadapan dengannya, bukan reporter, Paus mengatakan, "Sama. Sama karena saya katakan di depan umum. Saya bahkan mengatakan bahwa mereka yang membangun dinding akhirnya menjadi tahanan dari dinding yang mereka bangun."

Kebijakan administrasi Trump tentang "nol toleransi" pada Mei tahun lalu mengakibatkan ribuan anak-anak dipisahkan dari orang tua mereka di perbatasan selatan dan ditahan.

Kebijakan kontroversial, yang menyerukan penuntutan pidana terhadap semua migran dewasa yang ditahan setelah secara ilegal melintasi perbatasan AS selatan, menciptakan protes besar-besaran dan serangan balasan memaksa Washington untuk mengembalikannya hanya tiga bulan kemudian.

Bulan lalu, Trump membantah laporan media bahwa pemerintahannya mempertimbangkan untuk mengembalikan kebijakan itu.

KEYWORD :

Paus Francis Donald Trump Perbatasan Meksiko




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :