Jum'at, 19/04/2024 02:04 WIB

Jenggala Center Desak TPF Usut Tuntas Tewasnya 8 Orang dalam Aksi 22 Mei

Penyebab tewasnya massa pada aksi demonstrasi itu harus diungkap ke publik melalui TPF yang independen.

Direktur Jenggala Center Syamsuddin Radjab alias Bang Oleng

Jakarta, Jurnas.com - Direktur Eksekutif Jenggala Center, Syamsuddin Radjab mendesak agar segera dibentuk Tim Pencari Fakta (TPF) untuk mengusit tewasnya delapan orang dan ratusan luka-luka pada aksi 21-22 Mei 2019.

Syamsuddin atau akrab disapa Bang Oleng menegaskan, penyebab tewasnya massa pada aksi demonstrasi itu harus diungkap ke publik melalui TPF yang independen.

"Aparartur semakin kejam pada rakyatnya. Jadi kalau delapan korban yang tewas kemarin itu memang harus dibentuk TPF," ujar Syamsuddin dalam Focus Group Discussion bertajuk "Lima konsensus Dasar Bernegara Sebagai Upaya Pemersatu Bangsa" di sekretariat Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Menteng, Jakarta Selatan, Sabtu (25/5/2019).

Menurut Syamsuddin, pembentukan TPF dapat diinisiasi oleh Komnas HAM dan berkolaborasi dengan tokoh-tokoh nasional yang memiliki integritas dan independen.

Ia menjelaskan, Komnas HAM sudah diberi amanat oleh UU dalam menjalankan fungsinya mengusut kasus-kasus kemanusiaan. Termasuk tewasnya delapan orang dalam aksi 21-22 Mei 2019 lalu.

"Tidak boleh pelaku mengusut pelaku dari korps yang sama. Tim ini harus independen. Komnas HAM diberi amanat UU. Yang boleh menjadi lead Tim TPF berkolaborasi dengan tokoh-tokoh nasional yang lain, yang independen, yang dipercaya, baru hasilnya bisa dipercaya itu," tandasnya.

Syamsuddin yang juga eks Ketua PBHI ini mengaku sudah mendengar informasi, bahwa akan dibentuknya TPF Komnas HAM dan Kepolisian dalam mengusut tewasnya 8 manusia pada aksi demonstrasi di depan Gedung Bawaslu dan sejumlah titik di Jakarta.

"Itu enggak mungkinlah (pelaku mengusut pelaku). Faktanya ditemukan tapi hasilnya tak pernah ada. Itu yang banyak sekarang," katanya

Oleh sebab itu, Bang Oleng menilai TPF itu harus independen, dari tokoh yang dipercaya. "Karena kalau tidak dipercaya sebagus apapun hasilnya enggak bisa," tuntas Syamsuddin Radjab.

KEYWORD :

Tim Pencari Fakta Demonstrasi 22 Mei Syamsuddin Radjab




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :