Sabtu, 20/04/2024 11:08 WIB

Pertemuan Ribuan Warga Afghanistan di Kabul Dijaga Ketat

Ribuan warga Afghanistan berkumpul di bawah pengamanan ketat di ibukota Kabul untuk negosiasi selama empat hari yang bertujuan menemukan cara untuk mencapai kesepakatan damai dengan kelompok militan Taliban.

Komunitas dan tokoh agama Afghanistan menghadiri pertemuan akbar konsultatif, yang dikenal sebagai Loya Jirga, di ibu kota Kabul, 29 April 2019. (Foto oleh Reuters)

Jakarta, Jurnas.com - Ribuan warga Afghanistan berkumpul di bawah pengamanan ketat di ibukota Kabul untuk negosiasi selama empat hari yang bertujuan menemukan cara untuk mencapai kesepakatan damai dengan kelompok militan Taliban.

Presiden Ashraf Ghani membuka pertemuan langka itu, yang dikenal sebagai Loya Jirga, di bawah tenda besar di pusat Kabul pada hari Senin, dengan sekitar 3.200 tetua suku serta tokoh masyarakat dan agama senior dari seluruh negara yang hadir.

"Ini adalah momen yang membanggakan bagi saya untuk memiliki perwakilan dari seluruh negara di sini dan hari ini kita berkumpul untuk berbicara tentang pembicaraan damai," kata Ghani dalam upacara pembukaan dilansir Soccerway, Senin (29/04).

Sebagian besar ibukota dikurung di bawah langkah-langkah keamanan untuk acara tersebut, yang dimulai berminggu-minggu setelah Taliban mengumumkan apa yang mereka sebut ofensif musim semi, di mana kelompok militan meningkatkan serangannya di seluruh negeri.

Namun para pemimpin oposisi dan kritik pemerintah, termasuk mantan presiden Hamid Karzai, telah memboikot acara tersebut.

Mereka menuduh presiden menggunakan majelis tradisional besar sebagai platform untuk meningkatkan statusnya dalam mengantisipasi memenangkan masa jabatan kedua dalam pemilihan presiden yang ditetapkan untuk September.

Ghani telah mengundang Taliban, tetapi para militan telah menolak tawaran itu dan mendesak orang lain untuk memboikotnya.

Kelompok itu juga menuduh bahwa ini adalah upaya pemerintah untuk menipu negara dan memperluas `aturan tidak sahnya`.

“Jangan berpartisipasi dalam konspirasi musuh dengan nama Jirga; alih-alih mencari cara untuk mengesampingkan administrasi Kabul yang goyah, "kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid dalam sebuah pernyataan.

Namun Taliban telah mengadakan beberapa putaran pembicaraan dengan AS di ibukota Qatar, Doha.

Utusan khusus AS untuk Afghanistan Zalmay Khalilzad mengisyaratkan kemajuan dalam pembicaraan bulan lalu, mengatakan kedua pihak telah mencapai "kesepakatan dalam rancangan" tentang masalah penarikan pasukan dan jaminan kontra-terorisme.

KEYWORD :

Warga Afghanistan Kabul




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :