Sabtu, 20/04/2024 07:51 WIB

Jokowi dan Prabowo Luapkan Kemarahan di Yogyakarta

Daerah Istimewa Yokyakarta (DIY) sebagai provinsi yang dikenal dengan kota pelajar dan kesultanan, menjadi tempat dua capres meluapkan amarah saat kampanye Pilpres 2019.

Joko Widodo versus Prabowo Subianto

Jakarta - Daerah Istimewa Yokyakarta (DIY) sebagai provinsi yang dikenal dengan kota pelajar dan kesultanan, menjadi tempat dua capres meluapkan amarah saat kampanye Pilpres 2019.

Capres nomor urut 01, Jokowi meluapkan amarahnya saat berpidato di hadapan para simpatisan. Jokowi dengan tegas dan berapi-api menyampaikan, setelah 4,5 tahun difitnah dan berdiam diri, sudah waktunya melawan.

"Sudah empat setengah tahun saya difitnah, dijelek-jelekkan, dihujat, dihina, saya diam, tetapi hari ini di Yogya, saya akan lawan, ingat, sekali lagi, saya akan lawan," tegas Jokowi, di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Sabtu (23/3).

Jokowi dengan suara tinggi disambut kata "lawan" dari ribuan warga Yogyakarta yang telah mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma`ruf Amin dalam bingkai "Alumni Jogja Satukan Indonesia".

Menanggapi hal itu, Juru Bicara TKN Ace Hasan Syadzily mengatakan, isu hoax yang terus menyerang menjadi penyebab kemarahan Jokowi di Yogyakarta. Hal itu lantas membuat masyarakat ragu dan takut memilih Jokowi dalam Pilpres 2019.

"Jadi mereka itu mengetahui bahwa Pak Jokowi dinilai berhasil tapi karena sentimen negatif soal itu, yang saya sampaikan tadi, itu yang membuat mereka kemudian ngapain pilih Jokowi Wong dia melegalkan zina kayak gitu-gitu lah itulah yang saya kira disebut orang yang mengalami kegamangan," kata Ace, di Gedung DPR RI, Senin (25/3).

Sementara, Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto juga meluapkan kemarahan saat kampanye di Yogyakarta. Prabowo mengungkapkan ekspresinya soal antek asing dengan menggebrakkan meja podium.

Prabowo melakukan hal itu saat mengingatkan aparat kepolisian dan TNI aktif untuk tidak menjadi alat segelintir elite, termasuk antek asing.

Di atas podium, sebelum menggebrak meja, Prabowo terlebih dulu mengingatkan massa yang hadir untuk tidak lagi mudah dibohongi.

"Saudara sekalian masih mau dibohongi terus? Rela kalau kekayaan kita dirampok terus?” tanya Prabowo dengan berapi-api, di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Senin (8/4).

Nada bicara Prabowo mulai meninggi ketika menyinggung aparat polisi dan TNI aktif. Kepada mereka, Prabowo mengingatkan bahwa status mereka adalah tentara dan polisi rakyat.

Prabowo mengatakan sebagai tentara dan polisi rakyat, tidak boleh membela segelintir orang. "Apalagi antek-antek asing," katanya dengan nada semakin tinggi.

Tiba di podium, Prabowo tiba-tiba menggebrak meja sambil bicara dengan nada tinggi, mengulangi peringatannya bahwa polisi dan TNI tak boleh membela antek-antek asing.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan aksi Prabowo Subianto menggebrak meja saat pidato merupakan bentuk spontanitas dan ekspresif.

"Spontanitas. Itu namanya dinamika panggung. Itu berarti Pak Prabowo merasa at home dan merasa komunikatif dengan para audiens. Gebrak-gebrak itu tidak direncanakan. Jadi itu bagian dari sebuah dinamika panggung," kata Fadli, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (9/4).

KEYWORD :

Pilpres 2019 Debat Capres Jokowi Prabowo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :