Jum'at, 19/04/2024 06:23 WIB

Jarang Dilirik, Ternyata Umbi Porang Bernilai Ekspor

Kementan ekspor umbi porang sebanyak 50 ton dengan nilai 708,45 juta ke Vietnam.

Petani tampak sedang memasukkan merapikan hasil budidaya umbi porang

Pangkep, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) melanjutkan dalam acara Sinkronisasi dan Apresiasi Program Kementerian Pertanian Tahun 2019. Kali ini bertempat di GOR Andi Mappe, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan, Selasa (9/4).

Dalam acara tersebut, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman akan menyerahkan bantuan pertanian sekaligus melepas ekspor umbi porang (Amorphopallus oncophillus) sebanyak 50 ton dengan nilai 708,45 juta ke Vietnam.

Sebagai komoditas wajib periksa karantina, umbi porang atau sebagian orang menyebutnya dengan iles iles ini diperiksa dan dijamin kesehatannya sesuai persyaratan negara tujuan ekspor oleh Badan Karantina Pertanian (Barantan).

Umbi hasil petani di Kabupaten Marros ini diperiksa oleh petugas karantina untuk memastikan bahwa komoditas tersebut telah bebas dari hama dan penyakit target sesuai dengan persyaratan SPS (sanitary dan phytosanitary) negara tujuan. Hal tersebut agar tidak terjadi penolakan saat tiba di negara tujuan.

Umbi porang yang saat ini diekspor berasal dari hutan, bukan hasil budidaya. Menurut eksportir CV. Jagathreejatra, nilai peluang ekspor yang tinggi tersebutlah yang memungkinkan agar porang dapat di budidayakan dan memberikan nilai ekonomi bagi petani.

Dari data otomasi IQFAST Barantan, tercatat bahwa ekspor porang tercatat tahun 2018 sebanyak 254 ton, dengan nilai ekspornya mencapai Rp11,31 miliar, peluang tersembunyi yang harus kita galakkan, tambah Mentan Amran.

Porang sendiri memiliki banyak manfaat diantaranya digunakan dalam industri texstile, perfilman, pertambangan, bahan perekat, sebagai bahan baku pembuatan makanan Jepang seperti untuk pembuatan Konyaku dan Shirataki.

Manfaat lainnya diantaranya untuk kesehatan, kosmetika dan industri pesawat terbang yaitu sebagai bahan pembuat parasut terjun payung dan alat alat pesawat terbang.

Selain melepas ekspor porang, Mentan juga melepas ekspor komoditas unggulan lain yakni palm kernel sebanyak 313 ton atau sejumlah 15 kontainer. Komoditas ini diekspor dengan negara tujuan Malaysia senilai Rp 804 juta.

Palm kernel ini diambil dari petani di Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan milik PT JAS Mulia. Kementan mengatakan, pemerintah pusat melalui bersama pemerintah daerah akan terus mendorong ekspor komoditas pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Palm kernel sendiri adalah minyak inti dari kelapa sawit. Kabupaten Luwu Utara, merupakan salah satu pemasok ekspor komoditas minyak inti sawit di Provinsi Sulawesi Selatan dan merupakan salah satu potensi pengembangan ekonomi daerah.

Dari data yang ada, secara keseluruhan luas areal perkebunan sawit di Luwu Utara mencapai 20 ribu hektare.

Pada 2018, ekspor palm kernel dari Sulsel mencapai nilai Rp16,92 miliar sedangkan pada 2019 hingga triwulan pertana nilai ekspornya sebesar Rp10,29 miliar dengan tujuan negara Tiongkok dan Malaysia.

KEYWORD :

Kinerja Menteri Pertanian Umbi Porang Sulawesi Selatan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :