Jum'at, 19/04/2024 20:00 WIB

Misbakhun Bela Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Luar Biasa

Pertumbuhan ekonomi Indonesia era pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla dinilai cukup luar biasa. Bahkan, pencapaian perekonomian Indonesia lebih baik dibandingkan dengan sejumlah negara berkembang.

Anggota Komisi XI DPR, Mukhamad Misbakhun

Jakarta - Pertumbuhan ekonomi Indonesia era pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla dinilai cukup luar biasa. Bahkan, pencapaian perekonomian Indonesia lebih baik dibandingkan dengan sejumlah negara berkembang.

Penilaian itu disampaikan Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Partai Golkar Mukhamad Misbakhun, di Kantor DPP Partai Golkar, Senin (8/4). Menurutnya, ukuran ekonomi Indonesia saat ini masuk sebagai negara berkembang atau emerging market.

"Pertumbuhan Indonesia di bawah pemerintahan Pak Jokowi merupakan sebuah pencapaian luar biasa, karena luar biasa bila diperbandingkan dengan negara yang ukurannya mirip Indonesia, emerging market itu Indonesia dibandingkan dengan negara Brasil, Rusia, China, Afrika Selatan, Turki, kemudian ada India," kata Misbakhun.

Hal itu menanggapi capres nomor urut 02, Prabowo Subianto yang melontarkan pernyataan kasar bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia telah menyentuh level 5 persen. Bahkan, Prabowo sempat mengucapkan "ndasmu" atau dalam bahasa Indonesia berarti kepalamu terhadap klaim pertumbuhan ekonomi tersebut.

Influencer Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma`ruf Amin ini mengatakan, berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tercatat terbaik nomor tiga di G20, setelah India dan China yang masing-masing tumbuh 7,3 persen dan 6,6 persen di tahun 2018.

Caleg Petahana Partai Golkar dari Dapil Jatim II ini menjelaskan bahwa capaian ekonomi Indonesia pada tahun 2018 menyentuh leve sebesar 5,17 persen.

"Angka ini cukup baik di tengah ketidakpastian global," pungkas politisi yang di kenal getol membela kebijakan Jokowi ini.

Ketidakpastian global yang dimaksud adalah normalisasi moneter di Amerika Serikat (AS) dengan menaikkan suku bunga. Kebijakan ini mampu membuat dolar yang masuk di negara berkembang seperti Indonesia pulang ke kampung ke negeri paman sam.

"Lalu ada juga trade war, kondisi ini pemerintah melakukan antisipasi, melakukan sungguh dan serius membangun ekonomi domestik yang memperkuat pondasi dasar nasional kita dengan jumlah 263 juta itu potensi kekuatan ekonomi," terangnya.

Sebelumnya, Prabowo Subianto menggelar kampanye akbar di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Jakarta, Minggu (7/4). Dalam pidatonya, Prabowo melontarkan sejumlah kritik.

Salah satu kritik yang dilontarkan Prabowo ialah mengenai pertumbuhan ekonomi. Dalam kritiknya, Prabowo mengeluarkan umpatan `ndasmu` atau yang dalam bahasa Indonesia berarti `kepalamu` untuk pertumbuhan ekonomi RI sebesar 5 persen.

KEYWORD :

Pilpres 2019 Komisi XI DPR Misbakhun




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :