Kamis, 25/04/2024 12:23 WIB

Bertemu Muballigh, Kiai Ma`ruf Jelaskan Konsep Baldatun Thayyibatun Warabbun Ghafur

Kiai Ma’ruf menyebut ada empat komponen yang harus bersinergi sebagai prasyarat sebuah negara menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.

KH Ma`ruf Amin menghadiri Halaqoh Nasional Ikhwanul Muballighin

Jakarta, Jurnas.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 01 K.H Ma’ruf Amin hadir dalam acara Halaqoh Nasional Ikhwanul Muballighin di Pondok Pesantren Nurul Ibad, Lubang Buaya, Klender, Jakarta Timur, Ahad (31/3/2019).

Pada moment istimewa itu, Kiai Ma`ruf mengajak para muballigh, dai, dan ustadz kampung untuk menyampaikan dakwah secara santun dan tidak mengumbar caci-maki.

Acara halaqoh sendiri mengambil tema ‘Kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas untuk mewujudkan NKRI Baldatun Thayyibatun Warabbun Ghafur.

Kiai Ma’ruf menyebut ada empat komponen yang harus bersinergi sebagai prasyarat sebuah negara menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.

Yakni umaro atau pemerintah yang adil dan mencintai rakyatnya; ulama yang bijaksana dalam mengamalkan ilmunya.

Kemudian Aghniya atau para elit ekonomi yang dermawan; serta rakyat kecil yang selalu mendoakan kebaikan untuk para pemimpinnya.

“Umaro, Ulama, Aghniya, dan Rakyat semuanya harus bersinergi, serta saling mengisi dan menguatkan," jelas Kiai Ma`ruf

Pendamping Jokowi pada Pilpres 2019 ini juga menjelaskan, situasi dan kondisi sebuah negara apakah baik atau buruk, apakah akan maju atau terpuruk, sejahtera atau miskin, kaya atau miskin, tergantung dari dua komponen di dalamnya, yakni ulama dan umara.

Oleh sebab itu, Rais Amm PBNU ke-10 ini mengibgatkan ulama harus baik dan umaranya juga harus baik. Ditambah lagi dengan kalangan aghniya atau pengusaha yang dermawan dan rakyat yang selalu mendoakan kebaikan buat bangsa dan negaranya.

"Manakala salah satu kurang baik, maka tidak dapat diwujudkan negara yang adil, sejahtera, tertib dan damai," jelasnya.

Kiai Ma’ruf juga memaparkan konsep Arus Baru Ekonomi Indonesia (ABEI) yang sebagian programnya telah berjalan sejak tahun 2017 lalu.

“Dengan Arus baru ekonomi Indonesia, kita ingin menguatkan yang lemah (secara ekonomi) tanpa melemahkan yang kuat," jelasnya.

Pada kesempatan itu, Ketua Umum Ikhwanul Muballighin, KH Mujib Khudori, LC mengungkapkan, pasangan Capres-cawapres nomor urut 01, Ir. Joko Widodo dan K.H Ma’ruf Amin adalah pasangan ideal yang menyinergikan Umara dan Ulama.

"Dengan bersatunya Ulama dan Umara, kita harap mimpi bangsa Indonesia dalam mewujudkan NKRI sebagai negara yang penuh berkah dan limpahan maghfirah, yang baldatun thayyibatun warabbun ghafur bisa terwujud,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, Ikhwanul Muballighin bertekad memenangkan pasangan Jokowi-Kiai Ma’ruf.

Ia yakin Kiai Ma`ruf mampu mengubah wajah Islam di Indonesia lebih sejuk di tengah maraknya penggunaan mimbar khutbah di masjid-masjid untuk penyebaran hasutan dan hoaks oleh oknum-oknum khatib dan da`i yang termakan agitasi anti Jokowi.

KEYWORD :

Ikhwanul Muballighin KH Ma`ruf Amin Cawapres Arus Baru Ekonomi Indonesia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :