Jum'at, 19/04/2024 20:28 WIB

Pembunuh Khashoggi Dapat Pelatihan Khusus AS

Washington Post mengungkapkan bahwa pelatihan itu, bagian dari kemitraan intelijen dan pertahanan yang lebih luas antara AS dan Arab Saudi, dilakukan di bawah lisensi Departemen Luar Negeri.

Wartawan terkemuka dari Arab Saudi, Jamal Khashoggi (Foto: Osman Orsal/Reuters)

Washington, Jurnas.com - Beberapa anggota tim Arab Saudi yang ditugaskanmembunuh jurnalis Jamal Khashoggi di konsulat negaranya di kota Turki Istanbul ternyata menerima pelatihan khusus di Amerika Serikat (AS).

Khashoggi, seorang kritikus Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS), memasuki gedung pada 2 Oktober 2018, untuk mengurus dokumen perceraiannya. Ia dibunuh di dalam konsulat oleh tim operasi Saudi yang disebut-sebut sebagai "pembunuhan berencana".

Menurut lapora Washington Post, David Ignatius, termasuk hasil wawancara dengan puluhan sumber AS dan Saudi, beberapa pelatihan operasi khusus yang diterima anggota tim Saudi di AS dilakukan oleh Tier 1 Group, sebuah perusahaan yang berbasis di Arkansas.

Washington Post mengungkapkan bahwa pelatihan itu, bagian dari kemitraan intelijen dan pertahanan yang lebih luas antara AS dan Arab Saudi, dilakukan di bawah lisensi Departemen Luar Negeri.

Sebuah proyek AS untuk membantu memodernisasi dan memberikan pelatihan kepada badan intelijen Saudi juga ditangguhkan, sambari menunggu persetujuan Departemen Luar Negeri atas lisensi, menurut surat kabar itu.

Proyek intelijen, yang dikembangkan oleh Culpeper National Security Solutions dengan bantuan dari beberapa mantan pejabat penting CIA, melibatkan Ahmed al-Assiri, wakil kepala intelijen Saudi yang sedang diselidiki oleh Arab Saudi atas dugaan keterlibatannya dalam pembunuhan Khashoggi.

Menurut Washington Post, Tier 1 Group dan DynCorp dimiliki oleh afiliasi dari Cerberus Capital Management, sebuah grup investasi milik pribadi di New York.

Perusahaan tidak mengkonfirmasi atau menyangkal salah satu dari 17 warga negara Saudi yang dijatuhi sanksi oleh AS sehubungan dengan pembunuhan Khashoggi telah dilatih berdasarkan kontrak Tier 1.

Artikel itu mengatakan bahwa dengan beberapa kemitraan ini sekarang ditangguhkan, masa depan hubungan antara AS dan Arab Saudi "ditahan", sambil menunggu jawaban dari Riyadh.

"Intinya adalah bahwa kecuali putra mahkota mengambil kepemilikan atas masalah ini dan menerima kesalahan atas tindakan pembunuhan yang dilakukan atas namanya, hubungannya dengan AS akan tetap terputus," tulis Ignatius.

KEYWORD :

Kasus Pembunuhan Amerika Serikat Jamal Khashoggi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :