Direktur Kampanye TKN 01, Benny Rhamdani
Jakarta, Jurnas.com - Direktur Kampanye Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin, Benny Rhamdani berpendapat, Pilpres 2019 adalah pertarungan antara Capres Jokowi-KH Ma’ruf Amin yang menegakkan Pancasila melawan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang bertujuan mengubah idioligi Pancasila dengan Khilafah.
“Jadi sebenarnya lawan berat Pak Jokowi-KH Ma’ruf bukan Prabowo-Sandi, tapi gerombolan politik terorganisasir yang mengatasnamakan agama sebagai topeng dan jubah untuk tujuan politik kekuasaan. Itu HTI,†ujar Benny saat menyampaikan orasi politik dalam deklarasi Relawa Kawanuwa, Sulawesi Utara mendukung 01 di Jakarta, Minggu (24/3/2019).
Menurut Benny, Prabowo-Sandi bukanlah lawan sepadan Jokowi-Kiai Ma’ruf. Sebab jika dilihat dari rekam jejak, maupun visi membangun Indonesia kedepan, Jokowi-Ma’ruf jauh lebih baik.
“Pak Prabowo kariernya hanya militer kemudian dipecat. Jadi bukan lawan berat bagi Jokowi. Lawan tanding Jokowi bukan Prabowo Sandi. Tapi ancaman dari HTI,†tegasnya.
Ia mengingatkan, HTI adalah gerakan politik kekuasaan yang ingin mengganti idiologi Pancasila dengan idiologi trans nasional yang ingin masuk Indonesia.
Benny juga menegaskan, HTI sebagai gerombolan politik terorganisir adalah ancaman serius Bangsa Indonesia. “Mereka bergerak menjadi mesin produksi hoaks. Menyebar virus kebencian. Adu domba dengan sentimen agama,†tegasnya.
Oleh sebab itu, Benny mengajak seluruh anak bangsa Indonesia, sebagai kaum nasionalis harus bersatu melawan mereka.
“Caranya dengan datang ke TPS lalu coblos nomor 01 Jokowi-KH Ma’ruf Amin. Sebab pak Jokowi lah yang secara tegas membibarkan HTI,†tuntas Benny.
Kata Benny, Silawesi Utara juga memiliki tokoh yang ikut dalam.merumuskan Pancasila, yakni Mr. Alexander Andries Maramis.
“Dengan demikian, Kawanua Sulawesi Utara juga harus mendukung tegaknya Pancasila bersama Jokowi-KH Ma’ruf Amin,†tuntas Benny.
Benny Rhamdani HTI Jokowi Pancasila
