Kamis, 25/04/2024 20:06 WIB

Musisi Timur Tengah Kolaborasi dalam Album Perdamaian

Rajabian mengatakan salah satu video yang direkam saat serangan udara berlangsung.

Di Iran, Rajabian dilarang merilis musik apa pun atau meninggalkan negara itu atas tuduhan terkait keamanan (Foto: Al Jazeera)

Teheran, Jurnas.com - Hampir 100 musisi dari seluruh Timur Tengah berkolaborasi lewat album yang garan musisi Iran, Mehdi Rajabian untuk mempromosikan perdamaian di wilayah konflik.

Album, berjudul "Timur Tengah", terdiri dari lagu-lagu yang dimainkan seniman dari Iran, Turki, Yaman, Palestina, Suriah, Libanon, Irak, Yordania, Oman, Mesir dan Bahrain bersama dengan beberapa musisi dari Azerbaijan dan Tajikistan.

"Kami telah mencoba menggunakan instrumen lokal di album ini karena prioritas kami adalah mengangkat lagu-lagu asli Timur Tengah," kata Rajabian yang berusia 29 tahun kepada Al Jazeera.

"Untuk penelitian saya tentang musik Timur Tengah, saya telah berhubungan dengan musisi dari seluruh wilayah. Saya membahas ide album kepada mereka dan mereka memiliki minat," sambungnya.

Beberapa musisi yang berpartisipasi dalam proyek ini berasal dari daerah yang dihamtam perang dan konflik selama bertahun-tahun, terutama Palestina, Yaman, dan Suriah.

Sebagian besar lagu dalam album, dirilis pada Jumat (15/3) perusahaan Sony Music, tditulis oleh para seniman sendiri dan diproduksi oleh Rajabian.

Rajabian mengatakan salah satu video yang direkam saat serangan udara berlangsung. Dia menolak untuk berbicara lebih lanjut tentang detail lagu, artis yang terlibat atau lokasi di mana ia direkam.

Seorang musisi, tambahnya, mengambil bagian dalam proyek tersebut sambari berjuang menghadapi "kemiskinan ekstrem" sementara lagu lain "direkam di atas kapal seorang pengungsi yang melarikan diri".

"Menggunakan lagu-lagu yang direkam dalam keadaan seperti itu, album ini bertujuan untuk mengirim pesan perdamaian," katanya.

Rajabian mengatakan kesedihan yang koheren membentang melalui lagu-lagu, meskipun para musisi tidak memiliki interaksi satu sama lain.

"Bagi kami, kemandirian seorang seniman adalah penting seperti halnya filosofi di balik karya seni itu. Kami mengatakan tidak untuk perang, penganiayaan, pelanggaran hak asasi manusia dan kemiskinan," katanya.

"Rajabian menggunakan musik sebagai bahasa untuk memberdayakan esensi kemanusiaan" kata Reza Deghati, jurnalis foto Iran pemenang penghargaan berusia 66 tahun, yang fotonya digunakan untuk sampul "Timur Tengah".

Deghati mengatakan foto sampul itu menunjukkan sebuah lubang melalui langit-langit yang rusak di sebuah istana milik mantan pemimpin Irak Saddam Hussein di wilayah Irak-Kurdistan.

"Selama masa pemerintahannya, Saddam bahkan tidak pernah tinggal di istana-istana itu, tetapi mereka adalah simbol kehadirannya. Orang-orang yang bepergian di sekitar istana bahkan tidak memiliki hak untuk melihat mereka," kata Deghati kepada Al Jazeera.

Hussein dituduh melakukan kampanye genosida terhadap Kurdi pada 1980-an, menyebabkan puluhan ribu orang tewas.

"Sekarang semua istana itu telah hilang, dijarah dan dihancurkan," kata Deghati, "sementara mereka dijaga oleh Kurdi Peshmerga. Ironi nyata dari sejarah."

"Menengok kembali ke sejarah penderitaan selama milenium, kami menemukan seniman sejati setiap saat yang menggunakan seni untuk mempromosikan ketahanan, harapan, dan empati.:

Mencapai perdamaian universal harus menjadi tujuan utama seorang seniman sejati, katanya. "Untuk mencapai masa depan yang lebih baik, seni adalah solusinya."

KEYWORD :

Musisi Timur Tengah Album Perdamaian Mehdi Rajabian




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :