Sabtu, 20/04/2024 18:22 WIB

Negara Barat Disebut Gunakan Agama Rusak China

Hanya dengan menghilangkan stigma agama asing dalam agama Kristen China, warga yang beriman dapat memberi manfaat bagi masyarakat.

Seorang sedang membaca Alkitab selama misa di Gereja St. Joseph yang disetujui pemerintah di Beijing pada 1 Oktober 2018. (Foto: Thomas Peter/Reuters)

Beijing, Jurnas.com - Konstitusi Tiongkok menjamin kebebasan beragama, tetapi sejak Presiden Xi Jinping berkuasa enam tahun yang lalu, pemerintah memperketat pembatasan agama yang dipandang sebagai tantangan terhadap otoritas Partai Komunis yang berkuasa.

Pemerintah telah menindak gereja-gereja bawah tanah, baik Protestan maupun Katolik, bahkan ketika Negeri Tirai Bambu itu berupaya meningkatkan hubungan dengan Vatikan.

Dalam pidatonya pada Senin (11/3), Xu Xiaohong, Kepala Komite Nasional Gerakan Patriotik Tiga Pendirian Gereja-Gereja Protestan di China, mengatakan ada banyak masalah dengan agama Kristen di negara itu, termasuk "infiltrasi" dari luar negeri dan "tempat-tempat pertemuan pribadi".

"Harus diakui bahwa nama keluarga gerakan kami adalah `China` dan bukan `Barat`," kata Xu, menurut pernyataan yang dilaporkan oleh United Front Work Department, yang bertugas mengkooptasi non-komunis, etnis minoritas dan kelompok agama.

"Pasukan anti-China di Barat berusaha untuk terus mempengaruhi stabilitas sosial China dan bahkan menumbangkan kekuatan politik negara kita melalui agama Kristen, dan itu pasti akan gagal," katanya, kepada badan penasehat seremonial parlemen China.

"Untuk setiap domba hitam, di bawah panji-panji Kekristenan, yang ikut merongrong keamanan nasional, kami dengan tegas mendukung negara membawa mereka ke pengadilan," sambungnya.

Ia mengtakan, hanya dengan menghilangkan stigma agama asing dalam agama Kristen China, warga yang beriman dapat memberi manfaat bagi masyarakat.

"Hanya dengan terus-menerus mengacu pada tradisi budaya Cina yang bagus, dapatkah Kekristenan Tiongkok berakar di tanah subur budaya Tiongkok dan menjadi agama yang diakui oleh orang Cina sendiri," kata Xu.

"Hanya dengan terus mengedepankan dan mempraktikkan nilai-nilai inti sosialisme, kekristenan kita benar-benar cocok untuk masyarakat sosialis," tegasnya. (Reuters)

KEYWORD :

Negara Barat Asia Selatan Isu Agama China




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :