Sabtu, 20/04/2024 09:51 WIB

Pemerintah Gelontorkan Rp135 Miliar untuk Percepatan Pertanian Madura

Sebagian besar bantuan tersebut akan dikejar untuk direalisasikan dalam 2 bulan ini yakni Maret-April sebelum musim hujan berakhir.

Sekretaris Jenderal Kementan, Syukur Iwantoro usai rapat koordinasi dengan Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, di Sumenep, Sabtu 23 Februari 2019 (Foto: Ist)

Pamekasan, Jurnas.com - Kunjungaan Kerja Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaeman ke Madura beberapa waktu lalu segera dilanjutkan dengan "Aksi Nyata" percepatan program pertanian di Pulau tersebut.

Tidak tanggung-tanggung, Pemerintah menggelontorkan total 135 miliar untuk Kabupaten Bangkalan hingga ujung Sumenep dalam bentuk alat mesin pertanian, benih dan kawasan serta pelatihan untuk petugas dan petani.

Sebagian besar bantuan tersebut akan dikejar untuk direalisasikan dalam 2 bulan ini yakni Maret-April sebelum musim hujan berakhir.

Guna merealisasikan ini, Ketua delegasi Kementan, yakni Sekjen Kementerian Pertanian, Syukur Irwantoro menggelar pertemuan dengan Bupati Sumenep, A Busyro Karim bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kantor Bupati, Sabtu (23/2).

Syukur menegaskan kembali komitmen pemerintah untuk menggenjot produksi unggulan Madura seperti jagung, padi, cabai, bawang merah dan sapi. Kementan fokus untuk menyelesaikan 3 masalah utama di sini yaitu air produktivitas dan SDM.

"Tidak ada jalan lain, mekanisasi pertanian harus dilakukan. Tidak hanya faktor teknis, SDM petani juga turut dikuatkan," demikian ungkap Syukur.

"Jika perlu pelatihan bengkel, kita latih. BBSDMP Ketindan-Malang siap. Kita buat kawasan percontahan pertanian modern di Madura ini," lanjut Syukur.

Sementara itu, Kepala Biro Umum Kementan, Maman Suherman menambahkan untuk menjamin ketersediaan air, rencananya akan dibangun embung di tanah milik desa sehingga bisa dipakai bersama. Selain itu Kementan akan memberikan bantuan bangunan pengering dengan pemanfaat sinar ultra violet ke semua kabupaten.

"Alat ini bagus banget untuk mempercepat pengeringan jagung, padi, bawang merah. Misal jagung, panennya dimasukin ke dryer UV selama 2 hari, keluar kadar air cuma 17 persen dan bisa langsung kasih ke ayam. Tidak ada aflatoxin, aman," ungkapnya.

Selain untuk tanaman pangan, komoditas hortikultura yakni cabai dan bawang merah juga berpotensi besar.

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat sekaligus Penanggung Jawab wilayah Pamekasan, Moh. Ismail Wahab menyampaikan apresiasinya kepada Madura. Pasalnya kebutuhan bawang merah turut diselamatkan dengan adanya bawang merah off season dari Sumenep dan Pamekasan.

"Saat musim hujan, tidak banyak yang berani tanam. Tapi petani sini dikenal tangguh, mereka tetap tanam," ujarnya.

"Kita dukung untuk dijadikan kawasan percontohan juga. Cabai rawit juga tersebar luas di 4 kabupaten dengan luas panen rata-rata ribuan hektar," sambung Ismail.

Terpisah, Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi menegaskan Kementan benar-benar memberikan dukungan penuh untuk Madura Maju Bersatu ini.

Suwandi mengatakan, tahun ini Direktorat Jenderal Hortikultura telah mengalokasikan Rp1,3 milar dalam bentuk kawasan dan pascapanen untuk Sampang dan Sumenep.

"Bantuan ini bisa saja kita tambah dengan bantuan benih buah atau bawang lainnya. Yang penting kita sukseskan program di sana," tandas Suwandi.

KEYWORD :

Sumenep Jawa Timur Lumbung Pangan Nasional




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :