Sabtu, 20/04/2024 18:55 WIB

China Jadi Korban Serangan Siber Terbesar di Dunia

Secara nasional, serangan masih terkonsentrasi di daerah dengan ekonomi internet yang lebih maju, seperti provinsi Guangdong, Zhejiang dan Jiangsu.

Ilustrasi serangan cyber (foto: CGTN)

Tiongkok, Jurnas.com - Sebuah perusahaan keamanan siber China, Knowsec Information Technology Co. Ltd mengungkapkan bahwa China adalah korban serangan siber terbesar di dunia pada tahun 2018.

Secara nasional, serangan masih terkonsentrasi di daerah dengan ekonomi internet yang lebih maju, seperti provinsi Guangdong, Zhejiang dan Jiangsu.

"China menderita rata-rata lebih dari 800 juta serangan denial of service (DDoS) yang didistribusikan setiap hari pada 2018, dengan puncaknya pada Agustus ketika serangan mencapai lebih dari 4,9 miliar sehari," bunyi laporan tersebut dikutip CGTN, Kamis (21/02).

DDoS adalah serangan siber di mana peretas mengganggu layanan internet untuk menolak sumber daya jaringan yang dimaksudkan pengguna.

Target utama adalah situs web pemerintah yang berisi sejumlah besar data berharga, serta industri seperti keuangan, game, dan pendidikan.

"Dengan pembukaan `Dua Sesi` dan Big Data Expo, jumlah serangan DDoS mencapai puncaknya pada bulan Mei untuk paruh pertama tahun 2018, sedangkan pada paruh kedua tahun ini, ketika promosi e-commerce melonjak, jumlahnya meningkat ke tahun tertinggi, "kata laporan itu.

Ketika e-government berkembang, situs web pemerintah menghadapi tekanan yang meningkat dari serangan jaringan, kata laporan itu, terutama selama peristiwa sensitif.

Laporan itu juga menunjukkan bahwa dalam setahun terakhir, 97 persen serangan web berasal dari peretas domestik, sementara tiga persen lainnya berasal dari luar negeri. Jumlah serangan pada situs web pemerintah dan keuangan dari luar negeri jauh lebih tinggi daripada situs web lain.

Selain itu, serangan pada akhir pekan tampaknya kurang parah dibandingkan dengan hari kerja, dan pemindaian dan intrusi pintu belakang adalah cara serangan utama pada 2018.

KEYWORD :

Serangan Siber China




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :