Kamis, 25/04/2024 16:45 WIB

Debat Pilpres Kedua, Jokowi Sebut Impor Jagung Turun Spektakuler

Kementan menjelaskan bahwa impor jagung yang dimaksud Jokowi itu merupakan jagung untuk pakan ternak.

Calon Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subiakto pada debat kedua Capres pemilu 2019 yang diadakan Komisi Pemilihan Umum, Minggu (17/2) di Jakarta

Jakarta, Jurnas.com - Petahana, Joko Widodo (Jokowi) menegaskan impor jagung sejak 2014 hingga 2018 turun secara spektakuler. Itu disampaikan dalam lanjutan debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 di hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2).

"Di 2014, Indonesia mengimpor jagung mencapai 3,3 juta ton jagung dan di tahun 2018 impor jagung menurun yakni hanya 180 ribu ton," jelas Jokowi.

Lebih lanjut, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian (Kementan), I ketut Diarmita, menyatakan, impor jagung yang dimaksud Jokowi itu merupakan jagung untuk pakan ternak.

Meski begitu, lanjut I Ketut pada 2018, Kementan tidak lagi mengeluarkan rekomendasi impor jagung untuk pakan ternak.

"Impor jagung turun spektakuluer itu, saya pastikan yang dimaksud adalah jagung pakan ternak, karena porsi impor jagung pakan ternak waktu lalu jumlahnya sangat besar, jutaan ton per tahun," jelas I Ketut di Jakarta, Senin (18/2).

Melansir data BPS, total impor jagung di tahun 2013 sebesar 3,29 juta ton senilai USD983,8 juta. Selanjutnya dengan program menanam jagung besar-besaran pada era Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman impor jagung untuk pakan ternak dapat ditekan secara signifikan.

Selanjutnya pada 2016 impor jagung turun drastis dan pada 2017 tidak ada impor jagung untuk pakan ternak.

“Hati-hati terkait data impor jagung ini, karena ada beberapa kode HS (Harmonized System, Red) dan jagung bukan merupakan produk tunggal. Jadi jangan dipersepsikan impor tersebut seluruhnya digunakan sebagai bahan pakan. Kementan sejak 2018 tidak lagi mengeluarkan rekomendasi impor jagung untuk pakan ternak," jelas Ketut.

Karena itu, Ketut menuturkan jika terdapat angka selisih sedikit tentang angka impor itu bisa jadi karena ada jagung segar untuk benih dan brondong serta jagung olahan yang dapat berupa maizena, jagung giling, pati jagung, minyak jagung, sekam, dedak, bungkil dan residu lainnya. Sehingga, data yang disampaikan pada beberapa media itu, angkanya kurang tepat.

"Saya yang lebih tahu tentang impor jagung pakan ternak ini karena sebelum tahun 2018 saya yang mengeluarkan rekomendasi impor jagung pakan ternak, dan atas kebijakan Menteri Amran, pada tahun 2017 zero impor jagung pakan ternak," pungkasnya.

KEYWORD :

Debat Pilpres Impor Jagung Joko Widodo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :