Jum'at, 19/04/2024 06:47 WIB

Trump Setengah Hati Tarik Militernya dari Suriah

Turki belum melihat titik terang menciptakan

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (Foto: Kayhan Ozer/Anadolu Agency)

Ankara, Jurnas.com - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan, belum melihat titik terang untuk menciptakan "zona aman" di Suriah timur laut, tiga minggu setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyarankan langkah itu.

"Tidak ada rencana memuaskan yang diberikan kepada kita secara konkret," kata Erdogan dalam pertemuan parlemen di Partai AK-nya pada Selasa (5/2) waktu setempat.

"Tentu saja, kami setia pada perjanjian kami, janji kami adalah janji. Tapi kesabaran kami tidak terbatas," sambungnya.

Sebelumnya, Trump mengusulkan membuat "zona aman" untuk Kurdi setelah mengumumkan menarik semua 2.000 tentara AS di Suriah utara.

Keputusan AS untuk menarik diri dari Suriah datang ketika Turki membuat persiapan untuk serangan terhadap milisi YPG Suriah-Kurdi yang didukung Washington di kota utara Manbij.

Erdogan mendukung langkah tersebut setelah panggilan telepon dengan Trump pada Januari. Ia mengatakan zona sejauh 32 km itu akan dibuat di dalam wilayah Suriah sepanjang perbatasan negara itu dengan Turki.

"Tetapi Turki tidak akan mengizinkan YPG, yang dianggap Ankara sebagai kelompok `teroris`, untuk berlindung di zona Suriah yang direncanakan," katanya.

YPG, yang mempelopori Pasukan Demokrat Suriah (SDF), memainkan peran kunci dalam mengusir Negara Islam Irak dan Levant (ISIL, juga dikenal sebagai ISIS) dari petak besar Suriah utara.

AS menuntut Turki menjamin keamanan bagi pejuang Kurdi sekutunya, dengan Trump mengancam akan "menghancurkan Turki secara ekonomi" jika Ankara menyerang YPG ketika pasukan AS menarik diri.

Erdogan, yang telah menyambut rencana penarikan itu, mengatakan pada Selasa bahwa jika "teroris" tidak dipindahkan dari Manbij dalam beberapa minggu, kesediaan Turki untuk menunggu akan berakhir.

Pemimpin Turki itu sebelumnya mengatakan Ankara memiliki kapasitas untuk membuat zona itu sendiri, tetapi tidak akan mengecualikan AS dan Rusia jika mereka ingin bekerja sama.

"Sekutu-sekutu Turki harus membantu mengatur zona dalam beberapa bulan, atau kami pasti akan membentuk zona aman atau penyangga ini sendiri," kata Erdogan pada Januari.

"Satu-satunya harapan kami dari sekutu kami adalah mereka memberikan dukungan logistik untuk upaya Turki," sambungnya.

Sementara itu, SDF telah mengatakan siap membantu menciptakan zona aman, mengatakan zona seperti itu harus memiliki "jaminan internasional ... yang akan mencegah intervensi asing".

Zona aman akan menjadi masalah pada pertemuan pada Rabu di AS para menteri dari koalisi negara-negara yang memerangi ISIL. Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu akan menghadiri pembicaraan itu.

KEYWORD :

Zona Aman Recep Tayyip Erdogan Amerika Serikat Surih




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :