Sabtu, 20/04/2024 11:52 WIB

Beasiswa Repatriasi bagi Lulusan CLC Naik Lima Kali Lipat

Seperti diketahui, Malaysia melarang anak-anak pekerja asing untuk mengikuti kegiatan belajar di Sekolah Kebangsaan Malaysia. Akibatnya, sekolah-sekolah swasta menjadi alternatif terakhir dengan biaya pendidikan yang tidak terjangkau bagi para WNI.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy di Tawau (Foto: Humas BKLM)

Jakarta, Jurnas.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menaikkan jumlah penerima beasiswa repatriasi bagi siswa WNI lulusan community learning center (CLC), yang ada di Malaysia.

Seperti diketahui, Malaysia melarang anak-anak pekerja asing untuk mengikuti kegiatan belajar di Sekolah Kebangsaan Malaysia. Akibatnya, sekolah-sekolah swasta menjadi alternatif terakhir dengan biaya pendidikan yang tidak terjangkau bagi para WNI.

Sementara, pelayanan pendidikan pemerintah Indonesia melalui CLC di Tawau, Sabah, Malaysia belum maksimal. Pasalnya, pendidikan melalui CLC ini hanya sampai jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), sehingga untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya, siswa di CLC harus menempuh pendidikan di Indonesia.

“Pendidikan merupakan hak dasar semua orang dan semua anak Indonesia punya hak pendidikan yang sama sehingga Pemerintah RI harus memberikan itu kepada semua anak Indonesia meskipun berada di luar negeri,” kata Muhadjir kepada awak media di Jakarta pada Kamis (31/1).

Melalui program gerakan Sabah Bridge, salah satu gerakan sosial non-profit yang diinisiasi oleh para pendidik utusan kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), lulusan CLC dapat difasilitasi untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia.

Bekerjasama dengan sekolah mitra setingkat SMA/SMK yang berada di indonesia, Sabah Bridge memberikan beasiswa baik dari yayasan maupun dari beasiswa repatriasi yaitu beasiswa untuk melanjutkan pendidikanya di Indonesia.

Tahun 2019 Kemendikbud akan membuka beasiswa repratiasi untuk 500 orang anak lulusan CLC agar melanjutkan pendidikan di Indonesia. Jumlah ini cukup signifikan dibandingkan tahun 2018, yang hanya berjumlah 100 orang anak.

Muhadjir menambahkan, saat ini sudah terdapat 218 lulusan CLC dan SIKK sejak 2016 hingga 2018 yang melanjutkan pendidikannya di universitas-universitas unggulan di Indonesia seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Padjajaran (UNPAD), dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

KEYWORD :

Pendidikan CLC Muhadjir Effendy Beasiswa Repatriasi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :