Jum'at, 26/04/2024 02:36 WIB

Lusinan Keluarga Dipindahkan Paksa oleh Houthi

Lusinan keluarga dipindahkan secara paksa oleh milisi Houthi dari desa-desa Al-Shoubailyia dan Al-Maj`ar di Hodeidah selatan pada Senin (28/01) waktu setempat.

Kelompok Houthi (foto: The National)

Jakarta - Lusinan keluarga dipindahkan secara paksa oleh milisi Houthi dari desa-desa Al-Shoubailyia dan Al-Maj`ar di Hodeidah selatan pada Senin (28/01) waktu setempat.

Mohammed Dabwan dari Zabid mengatakan, pejuang Houthi menyerbu kedua desa dan mulai membuat parit di dekat tempat tinggal warga sipil. Mereka juga menanam jala di daerah sekitar kedua desa

"Mereka mulai menembakkan mortir yang menyebabkan ketakutan di antara para wanita dan anak-anak, sehingga sebagian besar penduduk mengungsi dari tempat tinggal mereka dan pindah ke Al-Khokhah dan Moka dan ke provinsi tetangga lainnya untuk mencari tempat berlindung yang aman," kata Dabwan dilanair The National.

Dabwan mengatakan bahwa milisi Houthi menyerbu kedua desa untuk mengamankan rute pasokan dari provinsi Ibb ke Zabid, kemudian ke daerah Al-Magres dan Al-Gabaliya, di mana mereka masih memiliki kendali atas banyak situs.

“Para pejuang Houthi maju dari Zabid secara tak terduga dan mendirikan lokasi baru di desa kami di Al-Shoubailyia. Mereka mengatakan kepada kami bahwa mereka datang untuk memerangi `tentara bayaran` Al-Amalikah dan Perlawanan Tehama karena pasukan mereka telah maju untuk mengambil kendali atas Zabid. Tetapi mereka maju dan mengambil alih desa kami untuk mengamankan jalur bagi para pejuang mereka, ”ujar seorang penduduk yang dipindahkan ke Moka.

“Mereka terus menembakkan mortir dari dekat tempat tinggal kami meskipun pasukan perlawanan masih jauh dari daerah kami. Mereka melakukan itu dengan sengaja untuk membuat orang meninggalkan desa sehingga mereka dapat mengambil alih," kata Thu Yazan Zulail, seorang penduduk.

Zulail mengatakan, Houthi membom satu-satunya sekolah dasar di desa Al-Maj`ar pada hari Minggu karena kepala sekolah menolak untuk mengizinkan mereka menggunakannya sebagai pangkalan bagi pejuang mereka.

“Dia mendesak mereka untuk tidak menutup satu-satunya sekolah di daerah itu demi ratusan anak yang belajar di sana, tetapi mereka menyuruhnya untuk memindahkan siswa ke tempat lain karena mereka membutuhkan sekolah. Ketika dia menolak, mereka menyerbu sekolah pada malam hari dan meledakkannya," kata Zulail.

Awal pekan lalu, Houthi secara agresif menginvasi perpustakaan bersejarah di Zabid yang berisi banyak naskah kuno.

“Mereka menyerbu perpustakaan kuno dan mengubahnya menjadi situs militer. Mereka juga menjarah buku-buku dan manuskrip yang sangat kuno, serta artefak lainnya, ”kata Kolonel Mamoon Al Mahjami, juru bicara pasukan Al-Amalikah.

Secara terpisah, Koalisi Arab mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Senin bahwa milisi Houthi menolak menerima kapal yang membawa pasokan makanan dan turunan minyak di pelabuhan Al-Saleef di Hodeidah, saluran berita Al-Arabiya melaporkan.

Menurut Al-Arabiya, koalisi mengatakan dalam pernyataan bahwa enam kapal telah menunggu untuk memasuki pelabuhan selama 37 hari.

KEYWORD :

Kelompok Houthi Pemindahan Paksa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :