Presiden China, Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (Foto: Getty Images)
Jakarta - Sebuah laporan baru yang memprediksi risiko geopolitik utama pada 2019 menyebutkan bahwa hubungan China dengan Amerika Serikat akan memburuk tahun ini setelah rekor pendaratan China di sisi gelap bulan.
Falanx Assynt mengatakan program luar angkasa Tiongkok yang ambisius dapat memperdalam perang dingin teknologi dengan AS dan memperluas keretakan dalam ketegangan perdagangan selama 12 bulan ke depan.
China berhasil mendaratkan pesawat ruang angkasa di sisi jauh bulan di bulan Januari, yang membuatnya menjadi negara pertama yang berupaya melakukannya. China juga meluncurkan lebih banyak pesawat ruang angkasa ke orbit daripada negara lain pada 2018.
Badan antariksa Amerika NASA mengumumkan pada Sabtu bahwa mereka berharap untuk berkolaborasi lebih banyak dengan rekan-rekan di Beijing, sebuah indikasi bahwa ketegangan di bidang lain seperti sains perlahan-lahan mencair.
Dilansir The National, Hubungan antara Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri China Xi Jinping telah tegang sejak Trump memberlakukan tarif miliaran dolar pada beberapa impor China, termasuk baja dan mesin cuci, pada tahun 2018. Beijing kemudian membalas dengan nilai tarif $ 110 miliar.
Kedua negara sepakat untuk menghentikan kenaikan tarif lebih lanjut hingga Maret. Sejauh ini, AS telah memberlakukan tiga putaran tarif pada barang-barang China, dengan total lebih dari $ 250 miliar.
Presiden Trump juga mengancam akan mengenakan tarif pada semua barang China yang diimpor ke AS.
Dalam sebuah studi dari lima prediksi politik utama untuk 2019, analis Falanx Assynt mengatakan mereka mengharapkan Taliban untuk merebut wilayah baru di Afghanistan, pasar-pasar baru akan terkena penyebaran berita palsu, produksi minyak Libya mencapai rekor tertinggi dan mengakhiri perang saudara di Filipina.
KEYWORD :China Amerika Serikat Hubungan Bilateral
