Jum'at, 19/04/2024 22:33 WIB

Iran Klaim Mampu Desain Ulang Reaktor Arak

Kamalvandi juga mengatakan bahwa Iran masih belum dapat melakukan pemeriksaan pasca iradiasi (PIE).

Juru bicara Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), Behrooz Kamalvandi. (Foto: Kimia Nik/ISNA)

Tehran - Juru bicara Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), Behrooz Kamalvandi, mengatakan, Iran sedang mendesain ulang reaktor air berat Arak dengan China, namun, jika perlu, negara itu dapat melakukan proyek sendiri.

"Kami dapat menyelesaikan kedua reaktor, baik yang pertama dengan uranium alami dan yang saat ini sedang dirancang ulang. Jika kami ingin membangun kembali reaktor sebelumnya, kami akan melakukannya dengan lebih baik dan lebih cepat," katanya kepada ISNA.

Ia juga mengatakan bahwa mendesain ulang reaktor Arak dengan China seharusnya menjadi lebih cepat. "Iran dan China bekerja sama dalam memasang peralatan dalam proses perancangan ulang," katanya.

Kamalvandi juga mengatakan bahwa Iran masih belum dapat melakukan pemeriksaan pasca iradiasi (PIE). "Itu sedang dilakukan di luar Iran," katanya.

Kamalvandi melanjutkan dengan mengatakan bahwa Iran akan menjadi pecundang jika ia melewatkan kesempatan untuk membuat kemajuan yang diperlukan dalam sains dan teknologi.

Ditanya apakah ada perubahan yang diperlukan untuk membuat kemajuan? Ia mengatakan, "Kita perlu memperbarui kebijakan kita dan bukan pada prinsip dan nilai kita."

Di tempat lain, Kamalvandi mengatakan bahwa program nuklir Iran adalah "logis" dan tidak akan berubah bahkan jika kesepakatan nuklir 2015 dicabut sepenuhnya.

Direktur AEOI, Ali Akbar Salehi mengatakan pada Minggu (20/1) bahwa insinyur Iran telah menguasai teknologi nuklir dan industri tidak bergantung pada yang lain.

PresidenDonald Trump menarik AS secara sepihak dari perjanjian nuklir 2015 pada Mei dan memerintahkan sanksi terhadap Iran. Sanksi JILID pertama berlaku pada 6 Agustus dan jilid kedua yang menargetkan ekspor minyak dan bank Iran pada 4 November.

Dalam sebuah wawancara dengan Dewan Hubungan Luar Negeri Eropa yang diterbitkan pada 11 Januari, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini mengatakan, UE bekerja sama dengan seluruh komunitas internasional untuk tetap menghidupkan perjanjian nuklir yang penting itu.

KEYWORD :

Iran China Reaktor Air Berat Arak




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :