Sabtu, 20/04/2024 21:16 WIB

Sepertiga Staf PBB Pernah Alami Pelecehan Seksual

Survei daring dilakukan di tengah gerakan “Me Too” yang meluas di seluruh dunia untuk melawan pelecehan dan kekerasan seksual.

Ilustrasi pelecehan seksual (Foto: clinical advisor)

New York – Setidaknya sepertiga staf dan kontraktor berpengalaman yang bekerja untuk PBB, pernah mengalami pelecehan seksual dalam dua tahun terakhir. Demikian laporan yang diterbitkan pada Rabu (16/1), lewat survei daring yang diisi oleh 30.364 responden.

“Hal ini memberi tahu saya dua hal, pertama kita punya jalan panjang sebelum membahas pelecehan seksual secara penuh dan terbuka. Kedua, ada rasa tidak percaya yang berkelanjutan,” ujar Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dilansir dari Reuters.

Survei daring dilakukan di tengah gerakan “Me Too” yang meluas di seluruh dunia untuk melawan pelecehan dan kekerasan seksual.

Menurut laporan tersebut, 21,7 persen responden mengatakan bahwa mereka menjadi sasaran kisah seksual atau lelucon porno; 14,2 persen menerima komentar ofensif tentang penampilan, tubuh, atau kegiatan seksual mereka; sementara 13 persen menjadi sasaran hal yang tak disukai mengenai masalah seksual.

Lebih lanjut, sekitar 10,9 persen mengatakan mereka mengalami gerakan atau penggunaan bahasa tubuh yang bernada seksual dan menimbulkan kecanggungan. Dan 10,1 persen tersentuh dengan cara yang membuat mereka merasa tidak nyaman.

Setidaknya lebih dari setengah dari respon mengalami pelecehan seksual di lingkungan kantor. Sedangkan 17,1 persen lainnya di acara sosial.

Dua dari tiga pelaku tindak pelecehan seksual ialah laki-laki. Sementara hanya satu dari tiga orang yang mengatakan bahwa mereka mengambil tindakan setelah mengalami pelecehan.

“Sebagai organisasi yang didirikan atas dasar kesetaraan, martabat, dan hak asasi manusia, kita harus memimpin dengan memberi contoh dan menetapkan standar,” katanya.

KEYWORD :

Pelecehan Seksual Me Too




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :