Sabtu, 20/04/2024 21:28 WIB

Produksi Tiram Prancis Menurun Akibat Perubahan Iklim

Le Moal dan petani lainnya di sepanjang pantai Emerald Prancis mengeluhkan kekeringan panjang yang melanda negara tersebut. Tak hanya memakan banyak korban, kekeringan juga menyebabkan produksi panen bekurang, dan kerang yang lebih kecil.

Tiram Prancis (Foto: AFP)

Paris – Mengonsumsi tiram sudah menjadi ritual wajib rakyat Prancis saat menyambut malam pergantian Tahun Baru. Namun tahun ini ada yang berbeda, jumlah tiram sudah tak sebanyak tahun-tahun sebelumnya.

“20 tahun lalu saya harus berjuang melawan suhu dingin menusuk tulang, hanya untuk menyiapkan pesanan tiram,” kata peternak tiram Brittany, Mathieu Le Moal memulai ceritanya.

Dalam gantungan kayu beraroma garam dan air laut, sekitar selusin pegawainya menyortir, menimbang, dan mengemas tiram ke dalam peti yang berada di Pelabuhan Brittany, Cancale.

Le Moal dan petani lainnya di sepanjang pantai Emerald Prancis mengeluhkan kekeringan panjang yang melanda negara tersebut. Tak hanya memakan banyak korban, kekeringan juga menyebabkan produksi panen bekurang, dan kerang yang lebih kecil.

Tanpa hujan musim panas yang mencuci mineral-mineral penting ke dalam tempat tidur tiram, maka "tidak ada plankton, makanan utama untuk tiram, jadi mereka tidak tumbuh," jelas peternak tiram lainnya Bertrand Racinne dilansir dari AFP.

"Pada akhirnya, kami memiliki tiram tetapi tidak cukup yang besar," kata Racinne, yang seperti kebanyakan petani menjual lebih dari setengah produksi tahunannya pada Desember.

Menurut Yoann Thomas dari institut penelitian IRD Prancis, cuaca dingin biasanya mendorong tiram yang dibutuhkan untuk matang. Tetapi musim dingin ini sejauh ini sangat hangat dan, secara paradoksal, terlalu banyak hujan.

Hujan mungkin membawa mineral yang mendukung pertumbuhan plankton - tetapi itu juga berarti moluska menghabiskan terlalu banyak energi untuk makan.

KEYWORD :

Produksi Tiram Perubahan Iklim




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :