Kamis, 25/04/2024 11:33 WIB

Peduli Tsunami Selat Sunda, Wartawan Parlemen Bantu Korban

Bencana tsunami Selat Sunda yang menerjang lima wilayah di Banten dan Lampung, mengundang keprihatinan, termasuk dari kalangan jurnalis.

Wartawan Parlemen serahkan bantuan kepada korban tsunami Selat Sunda

Jakarta - Bencana tsunami Selat Sunda yang menerjang lima wilayah di Banten dan Lampung, mengundang keprihatinan, termasuk dari kalangan jurnalis. Koordinatoriat Wartawan Parlemen, merasa terpanggil untuk meringankan beban saudara-saudara yang terkena bencana tsunami.

Mereka menyerahkan sejumlah bantuan, hasil sumbangan dari para anggota Koordinatoriat Wartawan Parlemen. Sumbangan diserahkan langsung Ketua Koordinatoriat Wartawan Parlemen Romdony Setiawan, yang secara simbolis diterima oleh Sekretaris Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, Edy Junaedi.

Bantuan yang diberikan merupakan bahan-bahan yang dibutuhkan para pengungsi tsunami. Yakni, air mineral, popok bayi, makanan bayi, susu, selimut, beras, mie instan, biskuit dan lainnya. Sumbangan ini setidaknya diharapkan membantu para pengungsi.

"Bantuan ini sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan teman-teman wartawan parlemen. Ini juga sebagai wujud implementasi nilai-nilai kegotongroyongan," kata Romdony.

Jurnalis Harian Rakyat Merdeka itu menambahkan, para wartawan yang sehari-hari bertugas di lingkungan MPR, DPR, dan DPD, merasa terpanggil untuk meringankan beban para korban tsunami. Bantuan diberikan secara sukarela. Bahkan, ada yang tidak ingin namanya disebutkan.

"Terima kasih teman-teman wartawan parlemen yang ikut berkontribusi memberikan bantuan kepada masyarakat yang menjadi korban bencana tsunami Selat Sunda. Semoga ini bermanfaat," ungkap Dony.

Sedangkan Edy mengucapkan terima kasih atas bantuan Koordinatoriat Wartawan Parlemen atas bantuan yang diberikan. Dia mengatakan, bantuan ini akan disalurkan kepada korban bencana tsunami Selat Sunda yang banyak mengungsi di beberapa tempat di Kecamatan Labuan. "Yang dibutuhkan saat ini masker, susu bayi, obat-obatan, dan pampers," katanya.

Diketahui, hingga hari ketujuh, korban tsunami yang menerjang pantai di Selat Sunda, khususya di daerah Pandenglang, Lampung Selatan dan Serang tercatat sebanyak 431 orang tewas, 7200 korban luka, 15 korban hilang, dan 46.646 orang mengungsi.

Selain korban jiwa, lanjut Sutopo, daerah terdampak tsunami itu juga mengalami kerugian material. Kerugian itu antara lain 1.527 unit rumah rusak berat, 70 unit rumah rusak sedang, 181 unit rumah rusak ringan, 78 unit penginapan dan warung rusak, 434 perahu dan kapal rusak dan beberapa kerusakan fasilitas publik.

KEYWORD :

Tsunami Anyer Selat Sunda Korban Meninggal




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :