Kamis, 25/04/2024 11:02 WIB

Ricuh Protes Kenaikan BBM, Presiden Prancis: "Memalukan"

Sedikitnya 100 orang yang ditahan pihak polisi dalam insiden tersebut.

Protes kenaikan harga BBM di Prancis berlangsung ricuh (Foto: BBC)

Paris -  Aksi unjuk rasa kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Prancis berlangsung ricuh. Sedikitnya 100 orang yang ditahan pihak polisi dalam insiden tersebut.

Awal mula kericuhan ditengarahi pasukan keamanan menggunakan gas air mata untuk membubarkan para demonstran di jalan-jalan utama Paris, terutama di Champs-Elysees.

Sejak minggu lalu, para pengunjuk rasa yang mengenakan rompi kuning itu melancarkan protes berskala nasional. Sejauh ini, sedikitnya dua orang tewas, lebih dari 750 orang, termasuk 136 petugas keamanan terluka dan 693 orang ditahan selama satu minggu terakhir.

Lebih dari seribu demonstran juga berkumpul di depan Istana Elysee dan menyerukan agar Presiden Emmanuel Macron mengundurkan diri. Namun, Presiden Prancis mengecam pengunjuk rasa dan mengatakan, aksi para demonstran sangat memalukan

"Sangat tidak tahu malu, orang-orang yang menyerang warga, wartawan dan politisi," tulis Macron di akun Twitternya, dilansir Anadolu.

Macron mengatakan tidak ada tempat bagi kekerasan di Prancis.

Menurut Menteri Dalam Negeri Prancis Christophe Castaner, sekitar 106.000 orang berpartisipasi dalam kurang lebih 1.600 demonstrasi di seluruh negeri.

Demonstrasi atas kebijakan reformasi pemerintah meningkat di seluruh Prancis baru-baru ini. Sebelumnya, jutaan orang juga menggelar demonstrasi berskala nasional pada Mei dan Juni.

KEYWORD :

Reformasi Pemerintah Prancis Harga BBB Pengunjuk Rasa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :