Rabu, 24/04/2024 22:44 WIB

HNW: Indonesia Bangsa yang Memiliki Banyak Keunggulan

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid antara lain mengatakan, Indonesia adalah bangsa yang memiliki banyak keunggulan. Karena itu seluruh masyarakat Indonesia harus senantiasa bersyukur atas segala karunia yang diberikan Allah SWT.
 

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW)

Jakarta - Siti Hadiyah warga Kelurahan Pondok Labu Jakarta Selatan menyampaikan keluhannya kepada MPR RI. Dengan nada yang parau, dia mengaku bingung bagaimana caranya menanamkan rasa nasionalisme kepada anaknya. Sebagai warga negara, Hadiyah mengaku tak ingin melihat anaknya tumbuh tanpa rasa nasionalisme.

"Mohon Bapak Hidayat Nur Wahid berkenan mengajarkan kepada saya bagaimana mendidik rasa nasionalisme kepada anak. Saya percaya, Bapak sebagai pimpinan MPR, adalah orang yang tepat menjawab pertanyaan ini", kata Hadiyah kepada pimpinan MPR, saat sesi tanya jawab, pada acara dialog kebangsaan dan temu tokoh Nasional. Acara tersebut berlangsung di lapangan tenis, jl. Cipete Raya No 12, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (22/12) malam. Dialog kebangsaan tersebut merupakan kerjasama antara MPR RI dengan Yayasan Insan Karya Guna.

Menjawab pertanyaan tersebut, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid antara lain mengatakan, Indonesia adalah bangsa yang memiliki banyak keunggulan. Karena itu seluruh masyarakat Indonesia harus senantiasa bersyukur atas segala karunia yang diberikan Allah SWT.

Alam Indonesia, kata Hidayat memiliki banyak keunggulan dibanding negara-negara lain di dunia. Dibandingkan dengan benua Afrika misalnya, di padang pasir Afrika, udara sangat terik. Suhunya sangat panas. Sedangkan di negara-negara Eropa, saat salju turun hawanya sangat dingin. Sehingga harus mengenakan pakaian berlapis-lapis.

"Kita bisa tinggal di Indonesia dengan nyaman. Tidak perlu pendingin yang ekstra, atau pakaian berhelai-helai. Saat kemarau, panasnya jauh di bawah Padang pasir. Dan waktu hujan, tidak membuat dingin seekstrim negara-negara kawasan Eropa", kata Hidayat menambahkan.

Di Indonesia, umat Islam biasa berpuasa antara 12-13 jam. Tapi di kutub, waktu Subuh bisa tiba pada pukul 02.00 dinihari. Dan isya jam 24. Artinya, masyarakat kutub harus berpuasa jauh lebih lama dibanding Indonesia.

"Terlebih lagi soal makanan. Soto misalnya, kita memiliki banyak makanan jenis ini. Soto Betawi, soto Kudus, Coto Makasar soto Madura dan yang lainnya. Krupuk, kita jauh lebih beragam dibanding India yang katanya memiliki beragam makanan. Semua itu harus kita kenali dan bangga, sehingga membantu kita untuk memiliki rasa nasionalisme serta cinta tanah air", kata Hidayat menambahkan.

KEYWORD :

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :