Kamis, 18/04/2024 14:17 WIB

Raja Maroko Bersama Presiden Perancis Resmikan Kereta Tercepat Afrika

Didanai bersama oleh Perancis, Maroko, Arab Saudi, Kuwait, dan Uni Emirat Arab, nilai  proyek tersebut 22,9 miliar dirham (USD2,4 miliar)

Perancis mendanai 51 persen dari proyek, yang juga menerima uang dari Maroko dan beberapa negara Teluk (Foto: Christophe Archambault/Reuters)

Rabat - Raja Maroko Mohammed VI dan Presiden Perancis Emmanuel Macron meresmikan kereta tercepat di Afrika, dengan rute dari kota barat laut Tangier ke ibu kota, Rabat.

Jalur kereta api, yang dikenal sebagai LGV, mampu memangkas separuh waktu perjalanan antara pusat industri dan komersial Casablanca dan Tangier dari biasanya ditempu empat jam dan 45 menit menjadi dua jam dan 10 menit.

Proyek ini selesai setelah tujuh tahun. Didanai bersama oleh Perancis, Maroko, Arab Saudi, Kuwait, dan Uni Emirat Arab, nilai  proyek tersebut 22,9 miliar dirham (USD2,4 miliar)

Maroko membeli 12 kereta berkecepatan tinggi bertingkat ganda dari kelompok Prancis Alstom untuk dioperasikan oleh kereta api milik negara ONCF, yang diharapkan mampu mengangkut enam juta penumpang setiap tahun.

Raja Maroko dan presiden Prancis pada Kamis (15/11) naik kereta di Tangier setelah mereka diberi tiket oleh Direktur Jenderal Kantor Kereta Api Nasional Maroko, Mohamed Rabie Khlie, menurut kantor berita MAP.

Tahun lalu, Jean-Yves Le Drian, menteri luar negeri Perancis, menyebut kereta api itu sebagai "kereta tercepat di benua Afrika" selama kunjungan ke Maroko untuk menandatangani kesepakatan pinjaman antara ONCF dan Badan Pembangunan Perancis.

Pihak berwenang mengatakan bahwa proyek tersebut adalah bagian dari rencana rel yang lebih besar yang bertujuan untuk meningkatkan sistem transportasi Maroko dan meningkatkan ekonomi.

Sebelumnya, pembangunan proyek ini mengundang kritik. Beberapa mengatakan  sebaiknya proyek tersebut bukan prioritas dan justru  lebih baik jika dana tersebut dihabiskan untuk kesehatan dan pendidikan.

Para kritikus juga mengatakan proyek telah menandai perbedaan dalam pengeluaran antara utara dan selatan negara itu - wilayah selatan yang luas dan kota-kota besar seperti Agadir tanpa layanan kereta api dasar.

Sebuah penggelinciran pada bulan Oktober dekat Kenitra, 15 km utara Rabat, yang menewaskan tujuh orang dan melukai 125 lainnya, memicu kecaman lebih lanjut dan menyerukan peningkatan pendanaan untuk meningkatkan keselamatan dan infrastruktur serta ketepatan waktu layanan kereta api dasar.

KEYWORD :

Kereta Tercepat Raja Maroko Benua Afrika




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :