Selasa, 16/04/2024 21:49 WIB

HUT ke-25, RS Kanker Dharmais Ajak Masyarakat Lakukan Deteksi Dini

Kepada Jurnas.com, Kadir mengatakan, program ini merupakan bentuk kepedulian kepada masyarakat, supaya tidak takut melakukan deteksi dini kanker.

Direktur Utama RS Kanker Dharmais Prof. Dr. dr. H. Abdul Kadir, Ph.D, SpTHT-KL(K) bersama Ketua YKPI Linda Agum Gumelar

Jakarta – Dalam rangka hari ulang tahun (HUT) ke-25, Pusat Kanker Nasional Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta mengimbau masyarakat melakukan pemeriksaan kanker sedini mungkin, guna mendapatkan pengobatan yang maksimal.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama RS Kanker Dharmais Prof. Dr. dr. H. Abdul Kadir, Ph.D, SpTHT-KL(K), dalam kegiatan pemeriksaan kanker payudara dan kanker serviks di halaman Graha Mandiri, Car Free Day Sudirman-Thamrin, Jakarta, pada Minggu (21/10) kemarin.

Kepada Jurnas.com, Kadir mengatakan, program ini merupakan bentuk kepedulian RS Kanker Darmais kepada masyarakat, supaya tidak takut melakukan deteksi dini kanker.

Sebab bila kanker diketahui sejak stadium awal, maka peluang sembuh masih tinggi. Berbeda halnya jika memeriksakan diri pada stadium lanjut.

“Kami di sini menyediakan tes IFA, pap smear, dan mammografi gratis. Dalam hal ini RS Kanker Dharmais juga menggandeng Yayasan Kanker Payudara Indonesia, sebagai pihak yang selama ini fokus pada kanker payudara di Indonesia,” kata Kadir saat ditemui di sela-sela kegiatan.

Terkait kanker payudara dalam rangka bulan peduli kanker payudara internasional, Kadir menyampaikan, penyakit tersebut kini menjadi pembunuh nomor satu di Indonesia.

Dari seluruh kasus kanker, 42 persen di antaranya merupakan kanker payudara. Karena itu, Kadir mengimbau masyarakat melakukan periksa payudara sendiri (Sadari), periksa payudara secara kinis (Sadanis), hingga mammografi sedini mungkin.

“Kalau pasien sudah periksa sejak awal, hasil pengobatannya maksimal, biaya pengobatan lebih kecil, dan angka kesembuhan lebih tinggi,” terangnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua YKPI Linda Agum Gumelar. Sekitar 70 persen pasien kanker payudara di Indonesia memeriksakan diri pada stadium lanjut. Kondisi ini juga diperparah dengan asumsi pengobatan herbal lebih baik dari pengobatan medis.

“Pengobatan herbal tidak pernah terbukti mampu menyembuhkan kanker payudara. Kalau hanya menahan rasa sakit mungkin iya. Maka mulai dari sekarang, jangan takut mendatangi dokter untuk melakukan deteksi dini,” imbau Linda.

KEYWORD :

Kanker RS Dharmais




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :