Sabtu, 20/04/2024 00:17 WIB

Korut Samakan Isu Wanita Penghibur dengan Genosida

Jepang berusaha bernegosiasi dengan Korea Utara mengenai berbagai masalah, termasuk penculikan warga negaranya.

Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong Un (Foto: Reuters)

Jakarta - Korea Utara mengutuk Jepang lagi untuk masa lalu kolonial, hanya beberapa minggu setelah menyatakan Tokyo "tenggelam dalam gelombang ombak sejarah," dan bahwa penebusan Jepang harus datang sebelum pindah ke masa depan yang baru dalam hubungan bilateral.

Jo Hui Sung, seorang peneliti senior di "lembaga penelitian Jepang" Korea Utara membahas masalah "wanita penghibur" Korea yang dipaksa melayani di rumah bordil masa perang, dalam sebuah artikel yang diterbitkan di DPRK Today pada Jumat lalu.

Dalam sebuah tanda Korea Utara tidak melepaskan masa lalu, dan menggunakan perselisihan sejarah untuk bernegosiasi dengan Jepang, Jo menyamakan perekrutan para wanita dengan bentuk genosida, bagian dari rencana yang lebih besar dari apa yang dikenal sebagai Kekaisaran Jepang.

"Militer Jepang tidak merekrut wanita Jepang dan malah menculik lebih banyak wanita Korea karena alasan pembersihan etnis," kata Jo dilansir UPI.

"Mengapa orang Jepang tidak mengirim perawan Jepang ke medan perang sebagai `wanita penghibur`?" tambahnya.

"Tidak mungkin itu karena tentara Jepang peduli tentang hak asasi manusia gadis Jepang. Itu karena kelas penguasa Jepang takut organ reproduksi mereka akan hancur."

Jo menambahkan, sebaliknya militer Jepang terbuka terhadap gagasan menculik atau menipu perempuan Korut berusia 12 tahun ke atas, untuk bergabung dengan sistem bordil.

"Tujuan mereka adalah untuk mengakhiri garis darah seluruh rakyat Korrut melalui perbudakan seks militer Jepang," tulis Jo. "Ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dalam skala besar."

Jepang berusaha bernegosiasi dengan Korea Utara mengenai berbagai masalah, termasuk penculikan warga negaranya.

Senjata kimia Pyongyang juga menjadi perhatian. Diplomat Jepang baru-baru ini dilaporkan berusaha verifikasi senjata kimia milik Korea Utara.

Menteri Pertahanan Itsunori Onodera pergi ke Belanda pekan ini untuk bertemu dengan Organisasi Pelarangan Senjata Kimia.

"Jepang ingin verifikasi pelepasan senjata pemusnah massal Korea Utara," kata Onodera.

KEYWORD :

Korut Jepang Genosida




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :