Rabu, 24/04/2024 03:49 WIB

Perusahaan Makanan Cepat Saji "Depak" Starbucks

Restaurant Brands (RBD.NZ) menyatakan tidak akan meneken kontrak baru dengan Starbucks Corp (SBUX.O) mulai November mendatang.

Ilustrasi Starbucks (Foto: Google)

Wellington – Perusahaan makanan siap saji di Selandia Baru, Restaurant Brands (RBD.NZ), menyatakan tidak akan meneken kontrak baru dengan Starbucks Corp (SBUX.O) mulai November mendatang.

Dalam pernyataannya pada Senin (3/9), Restaurant Brands telah menjual aset dan saham tetap ke Tahua Capital, yang juga berbasis di Selandia baru, dengan kesepakatan senilai US$2,9 juta.

Kini, perusahaan tersebut memiliki fokus pada bisnis utamanya, yakni makanan cepat saji, sehingga keberadaan Starbucks dinilai tidak relevan.

“Kurang relevan dengan arah keseluruhan perusahaan,” demikian bunyi salah satu pernyataan dilansir dari Reuters.

Restaurant Brands memprediksi, dengan keluarnya Starbucks yang menyumbang empat persen dari total penjualan dan keuntungan, maka laba bersih tahun ini akan terdampak sebesar US$1,3 juta. Itu tidak termasuk barang-barang non-perdagangan.

Tahua Capital, yang didirikan khusus membeli aset Starbucks Selandia Baru akan mengambil sewa 22 toko Starbucks Restaurant Brands. Tahua juga akan mempekerjakan 300 karyawan yang sebelumnya bekerja untuk Starbucks.

KEYWORD :

Starbucks Kopi Restaurant Brands




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :