Sabtu, 20/04/2024 11:31 WIB

Menteri Amran Sinergi Rektor IPB Cetak Mahasiswa Ciptakan Inovasi

saat ini yang bisa merubah suatu bangsa adalah pemuda yang mampu menciptakan inovasi

Rektor Instittut Pertanian Bogor (IPB) Dr. Arif Satria dan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (Foto: Ist)

Bogor - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersinergi dengan Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Arif Satria mencetak mahasiswa baru pertanian menghasilkan inovasi baru untuk mempercepat pembangunan pertanian.

Demikian disampaikan saat menjadi pembicara dalam Masa Pengenalan Kampus Mahasiswa Baru (MPKBM) IPB dengan teman, Pembangunan Karakter Pertanian untuk memujudkan Argicultura 4.0, di Gedung Graha Widya Wisuda Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Selasa (14/7).

Menurut Amran, saat ini yang bisa merubah suatu bangsa adalah pemuda yang mampu menciptakan inovasi. Karena itulah pembangunan karakter mahasiswa baru harus menjadi program prioritas.

"Kami melihat Mahasiswa pertanian cerdas-cerdas, kritis, luar bisa bahkan kami harapkan bisa menghasilkan inovasi baru. Kalau 4.000 mahasiswa baru ini bergerak bersama-sama, bisa merubah Indonesia bahkan pangan kita menguasai dunia," tegas Amran.

Amran membeberkan agar menjadi pengusaha sukses, generasi muda harus masuk pertanian karena 80 persen konglomerat di Indonesia bergerak di sektor pertanian. Syaratnya, mahasiswa harus memiliki karakter yang kuat dan cerdas sehingga nanti menjadi pemimpin dan sosok pengusaha bidang pangan yang sukses.

"Dulu tinggal di kos-kosan ukuran 4x6 meter dan tinggal di desa terpencil, 12 bersaudara. Umur 9 tahun saya sudah cari uang, gali batu gunung. Kami lahir dalam keadaan miskin tapi kami tidak ingin dikuburkan dalam keadaan miskin. Saya kerja keras di bidang pertanian. Dulu saya tahun 1989 pinjam uang Rp500 ribu dalam waktu 8 tahun menjadi Rp 3 triliun. Kalau kita kerja keras pasti bisa sukses," bebernya.

Lebih lanjut Amran mengapresiasi atas inovasi-inovasi baru IPB, salah satunya telah menghasilkan varietas baru yakni padi IPB3S, produktivitasnya 13,5 ton per hektarw, sementara rata-rata nasional hanya 5 hingga 6 ton per hektare. Untuk itu, Amran meminta jika ada penemuan baru, agar segera dikirim ke Kementan sehingga diberikan royalti.

"Kementan bantu pengembangan benih IPB3S mencapai Rp50 miliar. Kami apresiasi kepada Rektor IPB, masih muda, cerdas, visioner dan energik. Kami sama-sama mendorong terciptanya generasi muda pertanian yang inovatif," ujarnya.

Di tempat yang sama Rektor IPB, Arif Satri mengungkapkan inovasi baru memiliki peran penting dalam pembangunan pertanian. Yakni keterbelakangan bukan karena buta huruf, tetapi karena kita tidak mampu membuat sejatah atau inovasi baru.

"IPB akan membuat mahasiswa untuk membuat sejarah baru. IPB terus berkarya melahirkan inovasi baru untuk mensejahterakan petani," capnya.

"IPB selalu bersanding dan menjalin kerja sama dengan Kementan melahir inovasi baru. Ini langkah kita untuk membuat manfaat bagi mayarakat. Mahasiswa diharapkan agar membuat blue print sejarah baru apa yang akan dihasilkan di kampus IPB," tandas Arif.

KEYWORD :

Kementan Andi Amran Sulaiman IPBArif Satri




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :