Jum'at, 19/04/2024 16:39 WIB

Tesla Gugat Eks-Karyawan Atas Pencurian Data

Menurut Tesla, Martin Trip membuat perangkat lunak untuk meretas dan mencuri informasi perusahaan

Perusahaan otomotif Tesla

San Francisco  – Tesla, Perusahaan otomotif dan penyimpanan energi asal Amerika Serikat,  mengajukan gugatan terhadap mantan karyawannya yang diduga mencuri sejumlah informasi rahasia perusahaan.

Menurut gugatan yang diajukan di pengadilan federal di Nevada, Martin Tripp diduga mencuri data yang berkaitan dengan proses produksi mobil listrik mewah, termasuk puluhan foto dan video selama proses produksi.

Saat ditanyai oleh penyidik internal Tesla pada awal bulan ini, Tripp yang bekerja untuk perusahaan "Gigafactory" di Nevada sebagai teknisi proses pada Oktober 2017, mengakui bahwa dia telah mengambil sejumlah informasi perusahaan.

"Tesla baru mulai mengetahui aktivitas ilegal Tripp, namun sejauh ini dia mengakui telah membuat perangkat lunak yang dapat meretas sistem operasi manufaktur Tesla untuk mentransfer sejumlah gigabyte data Tesla ke entitas luar," papar kuasa hukum Tesla.

Tesla menuding Tripp berupaya mengajak karyawan lain untuk ikut terlibat dalam rencananya. "Tripp juga menulis kode komputer untuk mengekspor data Tesla dari jaringannya ke tangan pihak ketiga secara berkala," tambah Tesla.

Dalam gugatan itu, Tesla mengatakan bahwa peretasan tersebut akan membuat karyawan lain seolah-olah mencuri data, bahkan setelah Tripp meninggalkan perusahaan.

Lewat Twitter, CEO Tesla Elon Musk pada Rabu mengatakan bahwa tindakan Tripp telah mempersulit perusahaan untuk memproduksi sedan Model 3-nya.

Investor telah menekan perusahaan untuk mempercepat produksi Model 3. Dalam pertemuan pemegang saham sebelumnya pada bulan Juni, Musk mengatakan bahwa produksi Model 3 telah mencapai 3.500 mobil per minggu, namun perusahaan

ingin menambah produksi hingga 6.000 per minggu.  Hingga saat ini, Tripp belum menanggapi gugatan itu. (AA)

 

KEYWORD :

Otomotif Tesla Gugatan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :