Jum'at, 19/04/2024 11:10 WIB

Stok Melimpah, Kementan: Impor Beras Tak Diperlukan

Suplai beras yang masuk di Cipinang setiap harinya sekira 4000 hingga 6000 ton. Per Selasa (15/5) pagi ini stok harian di PIBC 44 ribu ton.

Stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) menjelang puasa dan lebaran 2018 di DKI Jakarta aman (Foto: Humastani)

Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) tidak membenarkan adanya tambahan beras impor sebanyak 300.000 ton dari Vietnam dan 200.000 ton dari Thailand. Pasalnya, penen padi hingga detik ini masih terus berlanjut.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan (BKP Kementan) Agung Hendriadi menjelaskan bahwa suplai beras yang masuk di Cipinang setiap harinya sekira 4000 hingga 6000 ton. Per Selasa (15/5) pagi ini stok harian di PIBC 44 ribu ton. Karena itu, lanjut Agung, tidak perlu impor.

"Menurut saya tidak perlu, karena stok di Bulog sekarang sudah 1,2 juta ton. Kemudian suplai beras di PIBC melimpah jauh di atas normal dan Mei, Juni dan Juli ini masih panen besara," terang Agung kepada jurnas.com melalui pesan Whattsap, Senin (15/5).

Agung menjelaskan, bahwa stok sebagai cadangan pemerintah saat ini akan tetap dipertahankan. Sebab, setiap hari Perum Bulog masih melakukan penyerapan gabah petani, dan juga penyaluran Publik Servis Obligation.

Untuk diketahui, sebelumnya, laman The Voice Of Vietnam Online (vov.vn), menyebutkan bahwa Perum Bulog telah menandatangani kontrak untuk melakukan pembelian beras sebanyak 300.000 ribu ton dari Vietnam dan 200.000 dari Thailand. Disebukan importasi tersebut merupakan yang kali ketiga sejak 2018.

Chairman Asosiasi Makanan Vietnam (VFA) Nguyen Ngoc Nam membenarkan laporan itu. Nguyen menyatakan, Perum Bulog telah mengundang The Vietnam Northern Food Corporation dan The Vietnam Southern Food Corporation untuk menyuplai beras itu. Kontrak tesebut akan direalisasikan pada periode April hingga Juli 2018.

KEYWORD :

Kementan impor beras BKP Agung Hendriadi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :