Kamis, 18/04/2024 12:32 WIB

Korban Budak Seks Perang Jepang Meninggal Dunia

hanya 30 korban perbudakan seks Jepang Korea yang bertahan sampai hari ini.

korban perbudakan Jepang

Jakarta - Seorang korban perbudakan seksual di masa perang Jepang meninggal dunia pada Rabu, di usia 88 tahun. Sebuah kelompok sipil untuk korban perbudakan seks mengidentifikasi wanita tua itu dengan nama keluarganya Kim.

Dia menderita stroke dan demensia parah, dan meninggal sekitar pukul 06:40 pagi, di "House of Sharing" sebuah akomodasi untuk para korban dekat dengan Seoul.

Menurut keinginan keluarganya, identitas dan prosedur pemakamannya tetap dijaga kerahasiaannya. Kim dibawa ke Okayama, Jepang pada tahun 1945, saat dia berusia 16 tahun, dan dipaksa untuk melayani sebagai budak seks untuk tentara Jepang.

Setelah Korea Selatan dibebaskan dari penjajahan Jepang yang menindas, Kim kembali ke kampung halamannya di Pyeongtaek dan mulai tinggal di "House of Sharing" sejak Oktober 2012 lalu.

Dengan kepergian Kim, hanya 30 korban perbudakan seks Jepang Korea yang bertahan sampai hari ini. Dia adalah korban kedua yang masih hidup yang meninggal tahun ini, setelah seorang korban berusia 89 tahun diidentifikasi saat Im meninggal bulan lalu.

Sementara itu, sebuah demonstrasi mingguan di luar kedutaan besar Jepang di Seoul diadakan dari siang hari yang sama, menandai Demonstrasi Rabu ke-232 yang menyerukan agar Tokyo mengakui dan memperbaiki penderitaan mantan korbannya.

Sejarawan mengatakan bahwa sebanyak 200.000 wanita, kebanyakan berasal dari semenanjung Korea dan juga dari China serta negara-negara Asia Tenggara, dipaksa melakukan perbudakan seks oleh Tentara Kekaisaran Jepang sebelum dan selama Perang Dunia Kedua.

Meskipun mendapat permintaan maaf yang tulus dan kompensasi yang tepat untuk para korban, Tokyo telah menjauhkan diri dari masalah sejarah yang diperdebatkan, menggunakan istilah `wanita penghibur` sebagai sebuah eufemisme serta mengkritik pemasangan patung-patung yang memperingati korban perbudakan seks.

KEYWORD :

Budak Seks Jepang Tokyo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :