Kamis, 25/04/2024 19:30 WIB

Kembangkan Kelas Online, Perguruan Tinggi Dituntut Lebih Siap

Dengan adanya sistem baru ini, tidak ada batasan ruang (borderless) untuk proses belajar mengajar.

Menristekdikti Mohamad Nasir

Jakarta - Menghadapi Revolusi Industri 4.0, Indonesia sedang mengembangkan sistem pembelajaran jarak jauh (distance learning) atau online learning.

Dengan adanya sistem baru ini, maka tidak ada batasan ruang (borderless) untuk proses belajar mengajar. Karena itu, baik perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS) dituntut bisa lebih siap.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir saat menjadi narasumber dalam acara yang bertajuk ‘Dialog Nasional ke-6 Sukses Indonesiaku’, di Palembang Sport and Convention Center (PSCC), Senin (12/2).

"Dengan dampak revolusi industri 4.0 ini, perguruan tinggi harus menyesuaikan. Dan beberapa masalah seperti rasio dosen kedepan akan tidak menjadi masalah, karena kita mulai berpindah ke online. Tapi infrastruktur onlinenya di perguruan tinggi harus jelas dan memadai, dan perbanyak juga prodi yang berhubungan dengan revolusi industri 4.0," jelas Menteri Nasir.

Dalam kesempatan tersebut, Nasir juga menyinggung soal program bidikmisi di Indonesia yang menurutnya sudah berjalan dengan baik.

"Sekarang mahasiswa Indonesia yang kurang mampu secara ekonomi, tidak ada kata berhenti kuliah, semua tetap terus kuliah sampai selesai," paparnya.

Di bidang entrepreneurship dan startup, Nasir mengatakan pemerintah berhasil menghasilkan lulusan yang ternyata sudah memiliki jiwa usaha.

"Contoh suksesnya adalah ada lulusan Diploma 3 yang sekarang membuka usaha ayam geprek atau gepuk dengan jumlah lebih dari 30 gerai, dan usaha jamur dimana omsetnya mencapai ratusan juta per bulan. Menariknya lagi ada mahasiswa lulusan bidikmisi yang telah membuka sekolah robotik," Menristekdikti.

KEYWORD :

Revolusi Industri Kelas Online Kemristekdikti Mohamad Nasir




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :