Sabtu, 20/04/2024 14:16 WIB

Pandemi Flu Mematikan Diperkirakan akan Kembali Mewabah Dunia

Dr. Greg Poland, seorang peneliti virologi dan vaksin dengan Mayo Clinic di Rochester, Minn menyatakan seratus persen yakin bahwa krisis flu global lainnya akan segera terjadi.

Pandemi Influenza (Foto milik Perpustakaan Kongres)

Jakarta - Seratus tahun yang lalu, pandemi influenza yang melanda Eropa hingga Asia adalah wabah yang paling mematikan sepanjang masa diperkirakan akan kembali mencuat.

Menurut perkiraan ahli epidemiologi modern, Flu "Spanyol" 1918-19 menginfeksi sekitar sepertiga populasi dunia dan menewaskan antara 50 juta sampai 100 juta orang. 

Dr. Greg Poland, seorang peneliti virologi dan vaksin dengan Mayo Clinic di Rochester, Minn menyatakan seratus persen yakin bahwa krisis flu global lainnya akan segera terjadi.

"Sama sekali tidak ada kontroversi bahwa kita kembali akan diserang pandemi lain. Namun, apa yang tak terduga adalah tingkat keparahannya," jelas Polandia.

Polandia khawatir bahwa pandemi influenza baru dan mematikan dapat menyapu seluruh planet ini. Dan saat itu, obat modern yang diberikan oleh dokter sama sekali tidak berfungsi.

"Saya telah belajar setelah 30 tahun mempelajari virus ini, tidak akan ada yang mampu memprediksi mengenai hal itu, dan ketika Anda mulai merasa nyaman, Anda berada di jalan menuju hal-hal buruk," kata Poland.

Pandemi influenza tahun 1918 membunuh lebih banyak orang daripada wabah penyakit lain dalam sejarah manusia, menurut "The Great Influenza," sebuah akun definitif yang ditulis oleh sejarawan John Barry.

"Influenza membunuh lebih banyak orang dalam satu tahun daripada Kematian Hitam Abad Pertengahan yang terbunuh dalam satu abad (Black Death of the Middle Ages killed in a century)," tulis Barry. "Pandemi influenza membunuh lebih banyak orang dalam 24 minggu daripada AIDS yang sudah menelan korban selam 24 tahun."

 

KEYWORD :

Eropa Asia Pandemi Influenza




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :