Jum'at, 19/04/2024 05:56 WIB

Filipina Menolak Paket Bantuan Amerika Serikat

Duterte telah dengan marah menolak kritik AS, Uni Eropa dan PBB atas perang obat biusnya.

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte saat memberikan keterangan pers

Jakarta - Pemerintah Filipina Presiden Rodrigo Duterte memilih keluar dari program bantuan pembangunan utama Amerika Serkat yang mewajibkan penerima guna mendukung demokrasi dan memerangi korupsi.

Juru bicara Duterte, Harry Roque mengatakan Manila memutuskan untuk tidak melakukan perundingan Millenium Challenge Corporation (MCC), yang menyediakan 433,9 juta dolar (Rp5,88 triliun) untuk proyek anti-kemiskinan Filipina di tahun 2010 lalu.

"Kami memilih mundur dari Millennium Challenge kedua," kata Roque dilansir South China Morning Post.

Millenium Challenge, yang dibuat oleh Kongres AS pada 2004 lalu, mendukung dengan hibah skala besar negara-negara miskin yang berkomitmen terhadap pemerintahan yang baik dan kebebasan ekonomi, sebagai kunci untuk memerangi kemiskinan.

"Pemerintah Filipina telah memutuskan untuk tidak bergerak maju dengan pengembangan  MCC kedua," kata juru bicara kedutaan AS Molly Koscina.

Duterte telah dengan marah menolak kritik AS, Uni Eropa dan PBB atas perang obat biusnya, menuduh mereka melakukan campur tangan dalam urusan dalam negeri. Dia juga berjanji untuk menolak bantuan asing yang memberlakukan kondisi pada pemerintah penerima.

Roque mengatakan bahwa prioritas Manila berkisar pada pembangunan kembali kota Marawi di selatan, yang hancur dalam lima bulan pertempuran dengan militan Islam tahun ini yang menyebabkan lebih dari 1.100 orang tewas.

"Keputusan untuk menarik diri adalah karena prioritas mendesak pemerintah untuk membangun kembali Marawi," katanya.

KEYWORD :

Filipina Amerika Serikat Politik Internasional




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :