Kamis, 18/04/2024 17:17 WIB

Korsel Siap Lakukan Negosiasi Ulang FTA dengan AS

Jika AS meminta perombakan perjanjian tersebut, maka departemen kenegaraannya harus memberi tahu Kongres setidaknya 90 hari.

Bendera kebangsaan Korea Utara (L), Korea Selatan dan Amerika Serikat (Foto: Yonhap News)

Jakarta - Korea Selatan siap untuk melakukan negosiasi ulang kesepakatan Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) dengan Washington, setelah menyelesaikan tinjauan atas persidangan dan prosedur hukum untuk memulai perundingan.

Kementerian perdagangan Korsel  pada Senin (18/12) mengajukan sebuah rencana ke Majelis Nasional, menguraikan tujuan perundingan, isu-isu perdagangan utama dan bagaimana rencana tersebut untuk menangani berbagai tuntutan yang kemungkinan akan diajukan oleh Washington.

Sepanjang tahun lalu, Presiden AS Donald Trump telah mencap perjanjian lima tahun (saat pemerintahan Obama, Red), sebuah "kesepakatan mengerikan" dan "pembunuh pekerjaan", yang berulang kali menunjuk pada surplus perdagangan Korsel  dengan AS, yang berjumlah kira-kira 27 miliar dollar (Rp363,17 triliun)  pada 2016 lalu.

Dilansir UPI, sebagai upaya untuk mempersempit ketidakseimbangan perdagangan, Seoul mengharapkan Washington merevisi ulang perjanjian untuk menghapuskan bea masuk dan mengurangi hambatan non-tarif pada produk AS.

Kementerian perdagangan mengatakan akan mencari "kesepakatan timbal balik," menyuarakan permintaannya sendiri ke Washington untuk melindungi sektor pertanian negara tersebut, karena petani setempat sangat menentang pembukaan pasar tambahan untuk impor asing yang relatif murah.

Kementerian tersebut berencana untuk memulai negosiasi akhir bulan ini atau awal tahun depan. Jika AS meminta perombakan perjanjian tersebut, maka departemen kenegaraannya harus memberi tahu Kongres setidaknya 90 hari sebelum memulai perundingan. Ini juga harus mengadakan dengar pendapat publik dan mengumumkan tujuan negosiasi khusus tiga puluh hari sebelum perundingan dimulai.

KEYWORD :

Amerika Korea Selatan Trump Perdagangan Bebas




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :