Sabtu, 20/04/2024 19:40 WIB

Hariri Tidak Terima Negara Arab Diganggu Hizbullah

Perdana Menteri Lebanon Saad al-Hariri mengatakan, ia tidak akan menerima posisi Hizbullah yang didukung Iran mempengaruhi saudara Arab kami atau menargetkan keamanan dan stabilitas negara mereka

Perdana Menteri Libanon Saad al-Hariri, yang telah mengundurkan diri, tampil untuk pertama kalinya dalam wawancara bersama Fiture TV, diambil di kedai kopi di Beirut, Lebanon pada 12 November 2017. (Reuters / Jamal Saidi)

Beirut - Perdana Menteri Lebanon Saad al-Hariri mengatakan, ia tidak akan menerima posisi Hizbullah yang didukung Iran mempengaruhi negara-negara Arab atau menargetkan keamanan dan stabilitas negara mereka. Demikian bunyi rilis dari kantor perdana menteri Lebanon.

Dilansir Reuters pada Minggu (26/11), rilis tersebut tidak menyebutkan negara mana yang ia maksud.

Hariri mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatannya pada 4 November dalam sebuah pernyataan di televisi dari Arab Saudi. Namun, setelah kembali ke Lebanon minggu ini, Hairir menunda keputusan untuk mengundurkan diri atas permintaan Presiden Michel Aoun untuk meredakan krisis di Timur Tengah.

Setelah pengumumannya , tetap pada hari kemerdekaan Lebanon, Rabu (23/11) ratusan pendukung Hariri memadati jalan-jalan di dekat rumahnya di pusat kota Beirut, melambai-lambaikan bendera biru partai Gerakan Masa Depannya.

Pada Sabtu (25/11), ia mengatakan keputusannya untuk menundah mengundurkan diri secara resmi adalah untuk memberi kesempatan mendiskusikan dan melihat tuntutan yang akan membuat Lebanon netral dan membiarkannya menerapkan kebijakan "disassociation" -nya.

"Disassociation" dipahami secara luas di Lebanon berarti kebijakannya untuk tetap berada di luar konflik regional. Peran regional yang dimainkan oleh gerakan politik dan militer Hizbullah sangat membuat khawatir Arab Saudi, sekutu lama Hariri.

Pada hari yang sama, Petugas Hubungan Internasional Hizbullah Ammar Moussawi mengatakan, kelompok Syiah siap mencapai pemahaman dengan mitra kami di negara ini. Kelompok tersebut terbuka untuk dialog dan kerjasama yang nyata. Demikian kantor berita Lebanon, NNA. 

Moussawi menambahkan bahwa pengunduran diri Hariri, menurutnya dilakukan di bawah paksaan dari Riyadh, adalah sebuah percikan api yang bertujuan untuk menyulut Lebanon.

Politisi Druze Lebanon Walid Jumblatt pada Sabtu (25/11) meminta Arab Saudi untuk berdialog dengan Iran. Ia mengatakan bahwa rencana modernisasi kerajaan tersebut tidak dapat berjalan selagi Riyadh terlibat dalam perang di Yaman.

KEYWORD :

Lebanon Arab Saudi Saad Hariri Iran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :