Sabtu, 20/04/2024 13:13 WIB

Ketua BKSAP DPR: Indonesia Konsisten Jaga Perdamaian Dunia

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Nurhayati Ali Assegaf mengatakan, Indonesia sebagai negara yang berdaulat akan terus mempertahankan konsistensinya untuk menjaga perdamaian dunia.

Ketua BKSAP DPR RI Nurhayati Ali Assegaf menerima Duta Besar Republik Demokratik Korea Utara untuk Indonesia, An Kwang II (Foto: Humas DPR)

Jakarta - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Nurhayati Ali Assegaf mengatakan, Indonesia sebagai negara yang berdaulat akan terus mempertahankan konsistensinya untuk menjaga perdamaian dunia.

Demikian mengemuka dalam Courtesy Call BKSAP dengan Duta Besar Republik Demokratik Korea Utara untuk Indonesia, An Kwang Il dan Dubes Arab Saudi untuk Indonesia, Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaib di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (2/11).

Kepada An Kwang Il, politisi Demokrat ini mengatakan menegangnya hubungan antara Korea Utara dan Amerika Serikat dapat menyebabkan perang, sehingga ia meminta Korea Utara untuk memanfaatkan hubungan baik yang telah terjalin dengan Indonesia.

Menurutnya, Indonesia dalam menjalankan diplomasi parlemennya bisa menjadi mediator kedua negara agar tercipta suasana yang kondusif serta mencairkan hubungan yang selama ini menegang.

“Kita melihat Korea Utara bukanlah sebagai sebuah masalah, tetapi negara tetangga yang baik untuk kita kembangkan,” ujar Nurhayati kepada An Kwang Il.

Menanggapi hal itu, An Kwang Il memberikan apresiasinya kepada Indonesia, yang mengambil sikap netral dan tidak terpancing situasi panas antara Korut dan Amerika.

Ia juga menyinggung perkembangan situasi di semenanjung Korea, sejak pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara terang-terangan ingin menghancurkan Korut dan Iran dalam pidatonya di Sidang PBB.

“Perkataan ini tidak pernah terjadi oleh Presiden Amerika sebelumnya. Sekarang Amerika sedang mempermasalahkan kebijakan bela diri sebagai ancaman terhadap keamanan dunia. Dengan mempermasalahkan itu, mereka (AS) memasok aset nuklir ke Korsel dan melakukan latihan militer gabungan,” ungkap An Kwang Il.

Di samping itu, lanjutnya, AS juga melakukan sanksi ekonomi terhadap Korut dengan memaksa negara lain untuk memutuskan hubungan bilateralnya dengan Korut.

Menurutnya, walaupun AS memberikan banyak tekanan, tapi Indonesia sebagai negara berdaulat dan pencetus gerakan non-blok tidak tergoyah oleh tekanan amerika dan tetap berusaha menjaga hubungan baik dengan Korut. Hal ini terbukti dengan sikap Indonesia yang menolak isu emergency item test nuklir korea yang diajukan Parlemen Jepang dan Meksiko dalam Sidang IPU.

“Pemerintah dan parlemen kami sangat berterima kasih terhadap Indonesia dan kami terus bertekad memajukan hubungan baik dengan Indonesia. Saya juga berharap, hubungan antar kedua parlemen terus dilanjutkan dan kedepannya saling mengunjungi antar kedua parlemen kita,” tandas An Kwang Il, yang ditutup dengan pertukaran cenderamata.

Hal yang sama juga mengemuka dalam pertemuan BKSAP dan Dubes Arab Saudi Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaib, kedua belah pihak membahas peningkatan hubungan baik antara kedua parlemen.

Dengan kedekatan emosional yang dimiliki antara Indonesia–Arab Saudi, kedua belah pihak sepakat untuk menjaga perdamaian di kawasan masing-masing. Nurhayati mengungkapkan keprihatinan atas konflik negara-negara di semenanjung teluk. Ia berharap, hubungan semua negara berjalan dengan baik.

“Indonesia memiliki kedekatan emosional dengan negara-negara di semenanjung teluk, dimana mayoritas penduduknya muslim. Dalam ajaran Islam, sesama pemeluk Islam adalah saudara. Ini yang membuat kita ingin diseluruh kawasan menjaga ketenangan dan berbagi kesejahteraan,” tutupnya.

KEYWORD :

Warta DPR BKSAP DPR Nurhayati Assegaf




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :