Selasa, 23/04/2024 21:39 WIB

Obituary: Selamat Jalan Sang Maestro, Rosar

Saat itu Kurnia yang korektor lukisan ini menyampaikan, kondisi penyakit sudah stadium empat. Kondisinya cukup memprihatinkan.

Tony Rosar alias Tony Robedi Basar, maestro pelukis Indonesia saat perawatan di Bandung

Jakarta - Siang ini mendapat kabar dari sosial media, sosok maestro pelukis Indonesia, Tony Robedi Rosar alias disapa Rosar,  meninggal dunia. Saya kaget bercampur sedih. Rosar yang biasa saya panggil Kai itu, terlihat foto jenazahnya begitu kurus. Kempot.

Terakhir kali saya mendapat kabar pada Juli 2017. Dikabarkan oleh rekannya, Kurnia, Rosar dalam kondisi kritis di rumah sakit Santo Borromeus, Bandung karena kanker ganas yang mengendap dalam tubuhnya.

Saat itu Kurnia yang korektor lukisan ini menyampaikan, kondisi penyakit sudah stadium empat. Kondisinya cukup memprihatinkan. Bahkan hanya keajaiban yang bisa menyembuhkannya. "Terakhir saya bertemu, dia hanya menyampaikan minta maaf kalau ada kesalahannya selama ini," tutur Kurnia.


"Selama menjadi rekan kerjanya, dia sudah banyak meninggalkan jejak lukisannya. Bahkan banyak kalangan yang ingin melihat langsung cara kerja Rosar melukis dengan sangat cepat yang hasilnya sangat luar biasa," ujarnya.

Usai menjalani operasi pertama dan sebenarnya dalam kondisi sakit, Rosar tetap saja ingin melukis. "Bahkan dia bilang, dirinya tidak sadar justru saat kondisi sakit seperti ini malah lukisannya terlihat lebih hidup dan seakan mewakili kehidupannya," ujarnya.

Rosar, saya dan Kurnia pernah menjadi bagian hidup dari Rosar. Kami pernah sama-sama saling mengejek. Saling berumpat. Bahkan kami bertiga juga kerap memakai kata "Bego". "Dongo", hingga "Anjing" sekalipun.

Tapi kami bertiga tak pernah sakit hati. Kami bertiga kemudian tertawa dan kembali akrab. Dari kawasan dingin Cipanas hingga Pantai Indah Kapuk, kami bertiga selalu menjadi bagian dari Rosar.  "Ingat itu, jadi seru rasanya," ujar Kurnia.

Banyak rahasia yang tidak pernah orang tahu tentang Rosar. Tapi saya dan Kurnia banyak hal rahasia yang terungkap dari Rosar. Dari rahasia lukisan Maestro Affandi yang asli atau palsu, hingga rahasia goresan lukisan Rosar yang jiplakan atau goresan tangannya sendiri. "Kamu harus perhatikan tarikan cat. Pasti beda," ujar Rosar suatu hari pada saya.

Ya, lukisan Rosar memang mirip-mirip pelukis Affandi. Tapi dia membantahnya. Lukisan itu adalah aliran bapaknya Rosar. "Affandi sebelum jadi apa-apa belajar dengan bapak," ujar Rosar suatu hari.

Ketika ramai perbincangan adanya korektor terkenal yang dituding memamerkan lukisan Affandi dan dianggap palsu. Rosar ketawa. Dia membuka rahasia semua itu. Tapi usai cerita dia berpesan, "Tolong sangat dirahasiakan. Inilah bobroknya seniman kita," tuturnya. Dan saya hingga saat ini sangat merahasiakan.  Dan rahasia yang paling terakhir adalah kematian.

Terakhir dia menelepon Saya usai menjalani operasi beberapa bulan lalu. Dia hanya menanyakan foto-foto dan arsip tulisannya yang pernah saya buat. Tapi Rosar keburu "menghilang". Selamat jalan Kai, jasadmu hilang tapi lukisanmu tetap abadi terkenang.  


KEYWORD :

Tony Rosar Maestro Pelukis Seniman




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :