Sabtu, 20/04/2024 16:52 WIB

OTT Marak, Bukti Fungsi KPK Lemah

Politikus Partai Golkar menilai maraknya OTT yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai bukti bahwa peran dan fungsi institusi tersebut lemah.

Ketua Komisi III DPR, Bambang Soesatyo

Jakarta - Politikus Partai Golkar menilai maraknya operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai bukti bahwa peran dan fungsi institusi tersebut lemah.

Penilaian itu disampaikan Ketua Komisi III DPR, Bambang Soesatyo, melalui pesan singkatnya, Jakarta, Senin (2/10). Menurutnya, gencarnya OTT tersebut menunjukkan bahwa KPK telah gagal dalam melakukan pencegahan.

"Semakin tingginya intensitas korupsi juga menunjukan efektivitas peran dan fungsi KPK semakin lemah," kata Bamsoet panggilan akrab Bambang Soesatyo.

Padahal, kata Bamsoet, KPK seharusnya mengutamakan sistem pencegahan dalam memberangus tindak kejahatan korupsi di tanah air. Bukan sebaliknya, dengan mengutamakan penindakan. "KPK kedodoran karena gagal membangun sistem pencegahan," tegasnya.

Diketahui, dalam beberapa bulan terakhir, institusi pimpinan Agus Rahardjo Cs itu sedang gencar-gencarnya melakukan OTT terhadap sejumlah kepada daerah.

KEYWORD :

Pansus Angket KPK Revisi UU KPK KPK




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :