Menpora Imam Nahrawi saat memainkan musik sasando di Pulau Rote
Rote - Menpora Imam Nahrawi melepas Kirab Pemuda 2017 dari Titik Pangkal Zona II di Rote, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kamis (28/9). Sebanyak 36 orang yang di lepas Menpora, mulai bergerak dari Kota Rote Ndao di NTT menuju Merauke dan berakhir di Blitar. Menpora menyampaikan acara Kirab Pemuda ini untuk menggelorakan semangat NKRI.
Tiba di Bandar Udara D.C. Sandal, Kota Rote, Menpora yang didampingi isteri Shobibah Rohmah, Deputi Pemberdayaan Pemuda Faisal Abdullah di sambut oleh Bupati Rote Ndao Loenard Haning dan Wakil Bupati, Wakil Bupati Rote Ndao Jonas C Lun dan disertai dengan tarian Teorenda. Tari Teorenda adalah tarian khas masyarakat Pulau Rote, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Tari Teorenda disajikan untuk melambangkan keramahan masyarakat Rote untuk menyambut tamu-tamu terhormat yang datang ke pulau Rote.
Menpora menyampaikan acara Kirab Pemuda ini untuk menggelorakan semangat NKRI. "Kalau kita menggelorakan NKRI maka kita menyebut dari Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai Rote. Kita akan mulai perjalanan panjang dari Rote untuk menyebarluaskan nilai-nilai persatuan sebagai bangsa yang berbeda agama, budaya suku dan sebagainya. Perbedaan memang tetap ada tapi tidak boleh diperselisihkan tapi kita harus menjunjung tinggi Kebhinekaan Tunggal Ika," ujarnya.
Menpora mengatakan, saat menginjak kakinya di Kepulauan Rote, keramahan masyarakat sangat terlihat. "Sejak saya menginjakkan kaki saya ke sini (Rote) masyarakat Rote sangat ramah dan baik, Bupatinya juga sangat baik dan keelokan alamnya sangat indah. Belum lagi ombaknya yang cukup bagus, mungkin ombaknya ini yang terbaik untuk olahraga. Sesungguhnya ada keindahan yang luar biasa di sini. Saya yakin semua yang terlibat dalam Kirab Pemuda ini akan mempromosikan Indonesia," jelas Cak Imam.
Di depan para peserta Kirab Pemuda, Menpora mengingatkan agar para peserta bisa mempromosikan keindahan alam yang akan dilewati peserta. "Saat kalian berada di beberapa tempat tujuan, promosikanlah keindahan alamnya, kuliner nya dan sebagainya. Sebarluaskan ke masyarakat dunia bahwa Indonesia adalah negara yang amat cantik, negara yang hebat. Para perserta akan memulai dari Rote Ndao dan akan berakhir tanggal 8 Desember di Blitar, Jawa Timur, selama 72 hari mereka akan mengarungi laut darat dan udara Indonesia," tuturnya.
Sebagai bentuk penghargaan bagi Kabupaten Rote Ndao Menpora mengajak Satu pemuda Rote untuk bergabung pada acara Kirab Pemuda sebagai peserta inti. "Saya ingin mengajak satu Pemuda dari Rote untuk bergabung sebagai peserta Kirab Pemuda 2017. Biasanya, para peserta Kirab Pemuda ini dipilih melalui seleksi yang ketat, tapi khusus Kabupaten Rote, saya minta satu anak umur bergabung dengan teman-teman peserta Kirab Pemuda yang siap selama 72 hari menjalakan misi ini," ujarnya.
Bupati Rote Ndao Loenard Haning mengatakan, dengan diminta satu tambah dari pemuda Rote, maka kami mengapresiasi Menpora atas ditambahnya peserta Kirab Pemuda dari Rote. "Dengan bergabungnya salah satu Pemuda Rote bersama pemuda-pemudi dari 34 provinsi maka kamu mengucapkan terima kasih kepada Menpora. Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika merupakan nikmat Tuhan atas keberagaman Indonesia dalam menghargai dan melestarikan perbedaan," ucapnya.
Proses pelepasan ini ditandai dengan Penyerahan Pataka dari Menpora kepada peserta kirab Pemuda 2017 dengan diiringi atraksi adat dan kearifan lokal. Acara tersebut diisi dengan Deklarasi Pemuda untuk Kebhinekaan Indonesia. Penyerahan Bantuan dari Kemenpora ke Pemuda yang ada d Pulau Rote. Penandatanganan Prasasti Kirab Pemuda 2017 di Titik Pangkal Zona ll Rote oleh Menpora yang didampingi Staf Khusus Bidang Kepemudaan Zainul Munasichin, Asisten Deputi Peningkatan Kreatifitas Pemuda Eny Budi Sri Haryani, Kepala Biro Humas dan Hukum Kemenpora Amar Ahmad dan Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Kemenpora Samsudin.
Saat menginjak kaki ke Pulau Rote, para peserta Kirab Pemuda 2017 bersama Menpora Imam Nahrawi dan istrinya Shobibah Rohmah tidak melewatkan untuk belajar alat musik tersebut, Kamis 28/9) sore. Menpora yang berada di Pulau paling selatan Indonesia ini langsung bertemu dengan pemusik Esau Nalle yang berhasil mengharumkan nama kepulauan Rote, Nusa Tenggara Timur lewat keahlianya bermain sasando. Ketika bertemu Menpora, pria kelahiran Danggoen, 1 Agustus 1967 tersebut langsung di minta Menpora untuk memainkan lagu Indonesia Raya dengan sasando.
Tidak berapa lama, Menpora pun tertarik untuk mencoba. Dengan mengunakan topi khas Pulau Rote Ti’i Langga, Menpora mencoba memetik senar Sasando. "Saya berharap agar masyarakat dapat diberikan ruang untuk berniat belajar musik ini agar masyarakat khususnya NTT perlu melindungi, mengembangkan dan memanfaatkan kesenian tradisional," ujar Menpora.
KEYWORD :Kirab Pemuda Rote Menpora Imam Nahrawi