Jum'at, 19/04/2024 20:59 WIB

Internasional

Marawi Rayakan Idul Adha di Tengah Gemuruh Letusan Senjata

Pasukan Militer Filipina menghentikan sementara  waktu operasi militernya di Marawi untuk menghormati masyarakat Muslim merayakan Idul Adha

Masyarakat Marawi merayakan Idul Adha di kampus Marawi Universitas Negeri Mindanao (MSU) (Foto: Arab News)

Manila -  Jenderal Restituto Padilla, juru bicara Angkatan Bersenjata Filipina (AFP), mengatakan pasukannya menghentikan sementara  waktu operasi militernya di Marawi untuk menghormati masyarakat Muslim merayakan Idul Adha

“Kami berhenti melakukan pembersihan kelompok Maute yang terinspirasi Daesh (ISIS) dari wilayah tersebut untuk menghormati saudara laki-laki dan perempuan Muslim yang melakukan sholat subuh,“ Padilla kepada Arab News.

Presiden Rodrigo Duterte mendeklarasikan 1 September sebagai liburan reguler untuk merayakan festival Muslim. Ribuan warga berkumpul di kampus Marawi Universitas Negeri Mindanao (MSU) memperingati Idul Adha. Padilla mengatakan, pesta tersebut juga dirayakan di pusat-pusat evakuasi dan zona aman di kota.

“Pukul 6:20 a.m., kami pergi ke MSU karena salat Idul Adha dilakukan di sana. Kami merayakan Idul Adha dengan damai dan lancar,“ kata penduduk Fatheema Aisha bint Barani kepada Arab News, menambahkan setelah sholat subuh, serangan udara terhadap Maute dilanjutkan. “Kami mendengar begitu banyak ledakan,“ katanya.

Laporan media mengutip para pemimpin Muslim di wilayah tersebut mengatakan jumlah warga di MSU lebih rendah dari biasanya untuk Idul Adha karena konflik yang sedang berlangsung. Padilla mengatakan, militer dalam operasi pembersihan dan serangan akhir, namun tidak memberikan kerangka waktu untuk pembebasan penuh kota dari Maute.

“Kami tidak tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membersihkan area yang tersisa, sebab musuh bertahan di bangunan yang sangat diperkuat,“ tambahnya.

“Kita masih harus membersihkan kurang dari 300 struktur, termasuk struktur yang paling banyak dibangun, dan dua masjid kecil." Padilla mengatakan sebuah operasi terhadap Maute pada Kamis, yang menyebabkan tiga tentara tewas dan 52 lainnya luka-luka, adalah salah satu militer yang paling sulit. Lima pejuang Maute juga terbunuh.

Korban terbaru meningkatkan jumlah korban tewas di antara tentara hingga 136 sejak krisis meletus pada 23 Mei. Militer mengatakan merebut kembali jembatan strategis di distrik komersial Bonggolo di Marawi, yang akan memfasilitasi pasokan dan bala bantuan.

 

KEYWORD :

Filipina Marawi Idul Adha




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :