Sabtu, 20/04/2024 08:37 WIB

INTERNASIONAL

Setelah Dicabuli Enam Remaja, Warganet Salahkan Korban

Ratusan warga Maroko  mengadakan misa di Casablanca pada  Rabu malam untuk memprotes kekerasan seksual agresif seorang wanita di dalam bus

Rekaman video gadis 24 tahun di Maroko dilecehkan enam orang remaja di dalam bus (Foto: Independent)

Jakarta - Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Mungkin begitulah pribahasa yang menggambarkan nasib gadis 24 tahun yang dilecehkan segerombolan remaja di dalam bus di Maroko. Bukannya mendapatkan perhatian, korban justru disalahkan warganet setelah insiden tersebut. Kekerasan seksual itu direkam pada 18 Agustus dan disebarluaskan secara online hingga menjadi viral.

Dalam video yang diunggah ke media sosial, korban diketahui Sudah jatuh tertimpa tangga berusia 24 tahun menjerit menangis, di samping sekelompok remaja menganiaya, menghina dan merobek bajunya. Saat insiden berlangsung tidak ada penumpang yang turun tangan untuk membantu wanita tersebut

Dalam sebuah pernyataan, polisi Maroko mengatakan korban mengalami kesulitan belajar. Pada saat video tersebut diposkan secara online, tidak ada keluhan yang diajukan olehnya atau sopir bus. Enam remaja berhasil diamankan Senin, berusia antara 15 dan 17 tahun, menurut pihak berwenang, yang mengatakan, anak laki-laki tersebut sekarang sedang diselidiki.

Pada yang sama, perusahaan angkutan umum M`Dina Bus mengatakan,video tersebut terlalu singkat untuk menentukan apakah sopir bus tersebut gagal melakukan apapun. Ia mengatakan "Pada tahap ini, bertentangan dengan komentar pada media sosial, kami tidak dapat memastikan pengemudi tidak  melakukan reaksi."

Sejak rekaman itu viral, beberapa orang Maroko memasang iklan di media sosial yang mengatakan, kesalahan wanita itu karena berada di dalam bus dengan begitu banyak pria di atasnya, meskipun sebagian besar poster menunjukkan kejutan dan kemarahan.

Mamoun Arfal, warga Casablanca  mengatakan kepada The Independent , ia khawatir dengan frekuensi pemerkosaan di kota-kota terbesar di Maroko.

"Yang mengejutkan, bagaimana penumpang lain dan juga sopir bus menutup mata terhadapnya. Kami tidak bisa membiarkan pemerkosa berpikir, mereka bebas melakukan apa yang mereka inginkan, jadi saya hadir karena bukan hanya saya harus membela apa yang benar, tetapi juga karena mungkin ibu, saudara perempuan atau teman saya akan jadi korbang berikutnya," kata mahasiswa berusia 21 tahun itu.

Arfal juga mengaku, mendengar orang-orang menyalahkan korban. "Saya bahkan pernah berdebat dengan keluarga sendiri tentang hal itu," katanya. "Hal-hal umum yang Anda dengar adalah orang tuanya seharusnya tidak membiarkannya keluar sendiri , katanya.

"Saya pikir para pengamat pasif sama buruknya dengan para pemerkosa," kata demonstran lain kepada The Independent.

"Hal itu membuat saya marah karena hal-hal seperti ini masih terjadi meski kita seharusnya mengambil beberapa langkah maju dalam hal hak-hak perempuan," kata pria berusia 17 tahun itu. "Jelas tidak."

Pelecehan, kekerasan, dan pelecehan seksual terhadap perempuan merupakan masalah besar di Maroko. Hampir dua per tiga wanita mengalami pelecehan seksual, fisik, psikologis atau ekonomi, menurut sebuah survei nasional.

Ini juga bukan pertama kalinya sebuah video yang menunjukkan pelecehan terhadap seorang wanita memicu keluhan massa. Sebelumnya pada Agustus, cuplikan 10 detik seorang wanita dikejar sekelompok pria di Tangier yang juga memicu perdebatan karena menganggap itu kesalahan wanita yang  mengenakan jeans dan T -kemeja

KEYWORD :

Maroko Seksual




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :