Jum'at, 19/04/2024 02:18 WIB

Militan Marawi Terus Memblokade Militer Filipina

Darang menceritakan  dari ranjang rumah sakit, sementara kepala dan bahunya dibalut akibat luka pecahan peluru.

Bala tentara militer Filipina di Marawi

Marawi - Pasukan Filipina yang bergerak menyerang posisi kelompok militan di kota Marawi, kota di selatan pada pekan lalu, mendapat serangan dari petempur berpakaian hitam. Saat menyeberangi sungai, militan melontarkan granat berpeluncur di kawasan yang memang dikuasai militan sejak bulan lalu.

Dikabarkan Reuters, granat pertama menghantam tanah di depan mereka. Kemudian melihat si penembak, sesaat sebelum pelaku melepaskan tembakan lagi. "Dia berada di lantai tiga sebuah bangunan, lalu yang kedua berada dalam kendaraan dan meledakkan-nya," kata Darang.

Darang menceritakan  dari ranjang rumah sakit, sementara kepala dan bahunya dibalut akibat luka pecahan peluru. Dikabarkan, seorang tentara tewas. Sedangkan Darang dan beberapa lainnya terluka.

Veteran tentara berusia 21 tahun itu mengalami perdarahan dan memerintahkan rekan-rekannya turun dari kendaraan yang terbakar dan berlindung di bangunan terdekat. Keempat tentara tersebut kemudian diselamatkan dan dilarikan ke rumah sakit.

Para petempur menggunakan penembak jitu dengan tembakan yang akurat, granat dan bom api untuk menahan pasukan yang maju, meski setiap hari pengeboman dan tembakan artileri di posisi mereka terus berlangsung.

Banyak yang berbicara dengan syarat tidak disebut jatidiri karena mereka tidak berwenang untuk memberikan keterangan kepada media.

Militer mengatakan bahwa 290 orang telah tewas, terdiri atas 58 tentara, 206 gerilyawan dan 26 warga sipil. Warga yang melarikan diri dari kota hancur itu mengatakan bahwa mereka telah melihat setidaknya 100 jasad di reruntuhan dan daerah pertempuran.

KEYWORD :

Marawi Rodrique Duterte Filipina




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :