
Gambar Gunung Lewotobi Laki-laki, yang kembali erupsi pada Selasa 17 Juni 2025 (Foto: Kementerian ESDM)
Jakarta, Jurnas.com - Gunung Lewotobi Laki-laki kembali menjadi sorotan setelah meletus hebat pada Selasa, 17 Juni 2025. Letusan eksplosif ini menyemburkan kolom abu hingga 10.000 meter di atas puncak atau lebih dari 11 kilometer di atas permukaan laut, menjadikannya salah satu erupsi terbesar dalam sejarah gunung kembar ini.
Gunung Lewotobi Laki-laki merupakan salah satu dari dua puncak gunung berapi kembar di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Secara geologis, gunung ini termasuk aktif dan memiliki riwayat erupsi yang konsisten selama lebih dari 160 tahun terakhir.
Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki Juni 2025
Berdasarkan laporan resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), kolom abu tebal menyebar ke segala arah — dari utara hingga barat laut. Meski tidak disertai suara ledakan besar, intensitas abu vulkanik kali ini melampaui letusan pada November 2024, yang kala itu menewaskan 9 orang dan menyebabkan evakuasi ribuan warga.
Masyarakat di sekitar radius 6–8 km dari kawah aktif, termasuk Desa Boru, telah dievakuasi. Pemerintah menghimbau agar tidak ada aktivitas warga dalam radius berbahaya, terutama di sektor barat daya hingga timur laut.
Namun, sejarah mencatat bahwa ini bukan kali pertama Lewotobi Laki-laki menunjukkan kekuatannya. Berikut adalah daftar kronologis letusan Gunung Lewotobi Laki-laki dikutip dati berbagai sumber, berdasarkan catatan resmi dan data vulkanologi:
Riwayat Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
Gunung Lewotobi Laki-laki bukan pendatang baru dalam aktivitas vulkanik Indonesia. Data dari Global Volcanism Program (volcano.si.edu) mencatat aktivitas letusan gunung ini telah berlangsung sejak abad ke-19. Berikut rangkuman letusan-letusan historis:
Abad ke-19 – Awal Abad ke-20: Letusan Beruntun dan Lava
-
1861, 1865, 1868 (dua kali), 1869
Letusan pertama yang tercatat terjadi di pertengahan abad ke-19. Beberapa di antaranya bersifat eksplosif. -
1907, 1909, 1910, 1914
Gunung kembali aktif, disertai aliran lava pada beberapa kejadian, menandai fase erupsi dengan dampak lebih luas terhadap ekosistem dan pemukiman lokal.
1930-an – 1940-an: Aktivitas Konsisten
-
1932, 1933, 1939, 1940
Rangkaian letusan kembali terjadi, menunjukkan bahwa Lewotobi Laki-laki memasuki siklus aktif baru menjelang masa kemerdekaan.
1960–2000: Periode Letusan Abu dan Aktivitas Strombolian
-
1969, 1970
Letusan mengeluarkan abu dan gas. Dampaknya dirasakan di desa-desa sekitar, meski dalam skala terbatas. -
1990 (2 April), 1991, 1999, 2002
Erupsi bersifat strombolian ringan hingga sedang, dengan semburan abu dan peningkatan kegempaan vulkanik.
Era Modern – 2020 ke Atas: Kembali Aktif dan Berisiko Tinggi
-
17 Desember 2023
PVMBG menaikkan status dari Level I (Normal) ke Level II (Waspada) karena peningkatan aktivitas visual dan kegempaan. -
1 Januari 2024
Status kembali naik menjadi Level III (Siaga), menandakan intensitas aktivitas yang semakin meningkat. -
9 Januari 2024
Ditetapkan Level IV (Awas) — level tertinggi — seiring letusan dan ancaman langsung ke permukiman. Turun kembali ke Level III pada 29 Januari 2024. -
3–4 November 2024
Letusan tengah malam menyebabkan evakuasi besar-besaran dan menelan 9 korban jiwa. Ribuan warga terdampak dan mengalami kerusakan rumah serta fasilitas umum. -
17 Juni 2025
Erupsi terbesar dalam dua dekade terakhir. Kolom abu mencapai lebih dari 10.000 meter (+-11.584 meter di atas permukaan laut), disertai hujan kerikil, petir, dan suara gemuruh. Status kembali dinaikkan ke Level IV (Awas).
Gunung Lewotobi Laki-laki memiliki karakter letusan eksplosif dengan tipe vulkanian hingga sub-plinian. Letusan sering kali disertai semburan abu tinggi, lontaran material pijar, gemuruh dan petir vulkanik, serta potensi aliran lava dan awan panas.
Aktivitas ini tidak hanya berdampak pada lingkungan, tapi juga secara langsung memengaruhi ribuan warga di sekitarnya. Bahkan, hujan kerikil dalam radius hingga 7 km dari kawah menjadi ancaman nyata saat terjadi erupsi besar.
Jadi, Gunung Lewotobi Laki-laki adalah contoh nyata dari gunung berapi aktif dengan siklus letusan jangka panjang dan frekuensi tinggi. Dalam konteks geologis dan historis, setiap letusan adalah bagian dari dinamika tektonik yang kompleks di kawasan Indonesia timur. Oleh karena itu, monitoring dan kesiapsiagaan adalah kunci untuk meminimalkan risiko di masa depan. (*)
KEYWORD :
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Letusan Gunung Lewotobi Aktivitas Gunung Lewotobi