Sekretaris Jenderal Kemenag Nur Syam (foto: Jurnas)
Jakarta – Meksipun jumlah jemaah haji Indonesia tahun ini bakal mengalami kenaikan dari tahun-tahun sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) mampu melakukan efisiensi biaya pemondokan bagi jemaah haji sebesar Rp74 miliar.
Sebagaimana diketahui Indonesia mendapatkan penambahan kuota 10 ribu jemaah, sehingga total jemaah yang akan diberangkatkan mencapai 221.000 dari tanah air. Hal itu juga berimbas pada jumlah pemondokan. Jika tahun sebelumnya jemaah haji Indonesia hanya menempati 117 pemondokan atau hotel di Mekkah, tahun ini bertambah menjadi 155 penginapan.
“Ini merupakan hal yang sangat baik, di tengah-tengah persaingan mendapatkan tempat pemondokan yang represetatif untuk para jemaah haji kita. Apalagi sekarang kuota jemaah haji seluruh dunia sudah kembali seperti semula,” kata Sekretaris Jenderal Kemenag Nur Syam, di Jakarta, Senin (12/6).
Nur Syam memastikan efisiensi tidak berpengaruh terhadap kualitas pelayanan jemaah. Malah, tahun ini terdapat peningkatan di layanan konsumsi, transportasi, hingga menyerukan kepada seluruh kepala kantor wilayah (kanwil) Kemenag di seluruh Indonesia supaya segera menyelesaikan dokumen-dokumen calon jemaah.
“Mudah-mudahan tingkat kepuasan bertambah seiring peningkatan kualitas,” ujarnya.
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Sri Ilham Lubis mengatakan jemaah haji Indonesia di Mekkah nanti akan tersebar di enam wilayah, dengan jarak dan variasi penginapan yang berbeda satu sama lain. Jemaah yang menempati penginapan terjauh dari Masjidil Haram akan mendapatkan fasilitas transportasi pulang pergi selama 24 jam.
“Di Mekkah, jarak penginapan terjauh adalah 4.390 meter. Jemaah yang tinggal di lokasi di atas 1.500 meter akan kita sediakan bus. Sedangkan di Madinah, hotel terjauh berada pada jarak 1.200 meter. 1000 meter ke atas juga ada layanan bus,” kata Sri.
Kementerian Agama Haji 2017
