Jum'at, 19/04/2024 18:48 WIB

Cak Imin: Jangan Salahkan Pancasila

Cak Imin menyinggung sebagian orang menganggap Pancasila sebagai ideologi utopis

Ketum DPP PKB Muhaimin Iskandar

Jakarta - Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyampaikan saat ini terdapat berbagai pandangan yang bervariasi dari banyak pihak mengenai Pancasila. Dalam kesempatan pidato di acara tersebut, ia mengatakan keinginannya untuk menyatakan pandangannya tentang Pancasila.

Cak Imin menyinggung sebagian orang menganggap Pancasila sebagai ideologi utopis. Pancasila, kata cak Imin, bagi mereka dianggap terlalu ideal untuk bias dibumikan sebagai tindakan.

"Jangan salahkan Pancasila jika ia hanya tinggal sebagai ide. Namun, saatnya kita periksa bersama, instrument politik, hukum, ekonomi, dan budaya apa yang telah atau belum kita siapkan untuk membuatnya nyata," ujar cak Imin dalam pidatonya pembukaan peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni yang digelar DPP PKB dengan tema `Gerakan Membumikan Pancasila` di kantor DPP PKB, jalan Raden Saleh 9, Jakarta, Rabu (31/5/2017).

Kata cak Imin, bukankah seluruh ideologi pada prinsipnya adalah narasi dari gagasan dan cita-cita besar. Bahkan sebagai ideologi, ucapnya, Komunisme dan Liberalisme pun adalah sekumpulan konsep-konsep normatif yang menginspirasi para pemeluknya. 

Pancasila, cak Imin melanjutkan, sebagian lain menganggapnya hanya sebatas satu paket kode moral atau tatanan nilai tentang bagaimana menjadi sebuah bangsa. Karena hanya berupa nilai, imbuh cak Imin, maka Pancasila dinilai tidak cukup kokoh sebagai perisai untuk bertahan.

"Tidak cukup tajam sebagai pedang untuk menyerang. Namun faktanya, di seluruh dunia ini, tidak ada tatanan nilai yang bias berdiri sendiri.Ia butuh regulasi untuk mengaturnya. Ia membutuhkan pemerintah yang kuat untuk mengawalnya. Ia membutuhkan konsistensi hukum untuk menegakkannya. Ia membutuhkan keadilan ekonomi untuk membuatnya bisa diterima," terangnya.

Lebih lanjut cak Imin menyatakan terdapat pihak yan menolak memandang Pancasila sebagai obat generik bagi seluruh penyakit bangsa. 

"Pertama-tama, saya setuju bahwa dokter tidak pernah memberi resep yang sama untuk penyakit yang berbeda. Namun problem utamanya jangan-jangan adalah penyakit kita sebagai bangsa sudah cukup parah atau kita malah belum sepenuhnya sadar bahwa kita sedang sakit komplikasi stadium dua. Padahal, syarat utama untuk sembuh adalah mengakui bahwa kita sedang sakit dan butuh pertolongan," paparnya.

"Saya pikir, kita telah mendakwa Pancasila untuk sebuah kejahatan yang tidak dilakukannya. Kita menuntut Garuda. Pancasila untuk terbang tinggi, namun landasan pacunya belum kita bangun dengan kokoh," imbuhnya.

KEYWORD :

Ketum DPP PKB Muhaimin Iskandar Pancasila




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :