Kamis, 25/04/2024 10:42 WIB

INTERNASIONAL

Lagi, Baku Tembak Militer Filipina dengan ISIS di Marawi

Dalam serangan tersebut, dua tentara dan satu polisi tewas. Sementara, 12 lainya terluka atas kekacauan di Marawi, sebuah kota berpenduduk sekitar 200.000 jiwa yang didominasi oleh mayoritas Muslim

Foto tentara Filipina di atas truk militer (Foto: AFP / Ted Aljibe)

Jakarta - Presiden Filipina Rodrigo Duterte membatalkan kunjungan singkat ke Rusia dan mengerahkan darurat militer di pulau, Marawi Mindanao, Filipina pada Selasa (23/5), untuk menyerang kelompok bersenjata Maute atau ISIS.

Dalam serangan tersebut, dua tentara dan satu polisi tewas. Sementara, 12 lainya terluka atas kekacauan di Marawi, sebuah kota berpenduduk sekitar 200.000 jiwa yang didominasi oleh mayoritas Muslim. Menurut laporan Al arabiyah anggota kelompok Maute menguasai bangunan dan membakar sekolah, gereja dan sebuah fasilitas penahanan.

Duterte, penduduk asli Mindanao, membatalkan spertemuan yang diagendakan pada Rabu (24/5) dini hari dengan Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev. Kantor berita Tass mewartakan, Presiden Vladimir Putin akan menemuinya sebelum keberangkatannya pada Selasa malam, bukan pada Kamis seperti yang direncanakan.

"Pemerintah berada dalam kendali penuh atas situasi ini dan saya sepenuhnya menyadari bahwa kelompok Maute / ISIS dan kelompok serupa memiliki kemampuan, meski terbatas, untuk mengganggu perdamaian," kata juru bicara kepresidenan Ernesto Abella dalam sebuah konferensi pers di Moskow dilansir Al arabiyah pada Rabu (24/5)

Kelompok militan Maute dan Abu Sayyaf telah berjanji setia kepada ISIS, dan telah membuktikan lawan yang hebat untuk militer karena Duterte berusaha menghancurkan ekstremis dan mencegah ideologi Islam radikal menyebar di Filipina.

Abella mengatakan bahwa militan sama sekali tidak menunjukkan keraguan dalam mengacaukan wilayah tersebut yang melenyapkan jawa yang tidak bersalah dan menghancurkan properti lainya

Duterte berulang kali memperingatkan bahwa Mindanao, sebuah wilayah yang miskin dan bergolak seukuran Korea Selatan, berisiko terkontaminasi oleh pejuang ISIS yang diusir dari Irak dan Suriah. 

 

 

KEYWORD :

Filipina Rodrigo Duterte ISIS




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :